Kolom
Senin, 7 Maret 2016 - 21:15 WIB

CATATAN JURNALIS : Rio Haryanto, Tampan Rendah Hati Punya Prestasi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rio Haryanto, pembalap Indonesia yang akan berlaga di Foemula 1 (JIBI/Solopos/Dok)

Catatan jurnalis kali ini ditulis oleh Yonantha Candra P, wartawan Solopos.

Solopos.com, SOLO — Wartawan Solopos, Yonantha Candra P, menuliskan kenangannya tentang Rio Haryanto.  Wong Solo yang belakangan menyita perhatian Indonesia termasuk kaum Hawa.

Advertisement

Berikut catatan jurnalis Yonantha Candra sebagaimana diunggah di Soloensis.comportal Jurnalisme Warga bagian dari Solopos Group.

Baca juga: Rio

Advertisement

Baca juga: Rio

Saya tidak mengenal Rio Haryanto dan tidak akan berpura-pura mengenalnya. Namun saya punya secuil kenangan tentangnya, terutama saat Rio masih belia. Saat itu, saya masih bertugas sebagai reporter baru di Solopos. Kalau tak salah ingat pada awal 2000-an. Suatu hari, redaktur saya menugaskan saya meliput lomba go-kart di Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Rio jadi salah satu peserta balapan, turun di kelas kadet.

Rio belia sungguh menggemaskan. Benar seperti yang dikatakan pelatih pribadinya, Dennis van Rhee. Rio kecil mirip Boboho, bintang cilik asal Hong Kong yang terkenal itu. Namun jangan salah. Tubuh tambun Rio tak membuatnya lamban di lintasan balap.

Advertisement

Saat saya wawancarai seusai balapan, Rio kecil dengan polosnya mengaku senang membalap dan tidak takut beradu cepat dengan lawan-lawannya yang lebih besar. Dia juga tak takut senggolan. Ah Rio, menggemaskan sekali.

Kini, pemilik tanggal lahir 22 Januari 1993 itu sudah menjejak ke kasta tertinggi balapan mobil, Formula One (F1). Rio kini berubah. Tubuhnya atletis, seksi. Bikin siapa pun histeris jika di dekatnya. Wajahnya tampan, rendah hati, rajin pula menyantuni anak yatim.

Masih ingat dalam sebuah acara televisi di kampus UNS Kentingan bersama presenter ternama Rosiana Silalahi, Rio bikin histeris para mahasiswi. Apalagi saat Rosi mencandai audiense dengan memegang bahu Rio yang atletis karena rajin renang itu. Sontak memicu “kecemburuan” kaum Hawa yang saat itu ada di sana.

Advertisement

Rio Pemberani

Sekelumit kenangan itu membuat saya penasaran dan mencari-cari video soal Rio di situs berbagi video Youtube. Aksi balap Rio masih tak berubah. Dia sungguh pemberani. Seru melihat dia bertarung di lintasan balap GP2. Aksi menyalip dan keberaniannya berduel di cuaca hujan dengan ban kering—yang berujung juara di Sirkuit Hungaroring—sungguh membuat saya geleng-geleng kepala. Kalau ada waktu luang, silakan anda tengok rekaman aksinya.

Bagi saya pribadi, Rio adalah role model bagi anak-anak muda. Kaya, rendah hati, tampan, punya prestasi. Kurang apalagi coba? Tempelan Ayat Kursi di kokpit mobil GP2 –nya yang tersebar secara viral, membuat Rio kian dikenal dan dikagumi. “Sudah la hensem, ingt pd agama plk tu..Bagus…[sudah ganteng, inget pula sama agama, bagus] ” tulis pemilik akun Elissa Suriani seperti dikutip dari Youtube.

Advertisement

Menengok perjuangannya sejak masih belia hingga saat ini, menurut saya Rio lebih dari pantas duduk di kursi F1 untuk bertarung bersama jagoan-jagoan balap terbaik dunia seperti Lewis Hamilton, Sebastian Vettel, Kimi Raikkonen yang juga idolanya, pun Fernando Alonso. Dia sudah mengorbankan segalanya demi meraih impiannya, tampil di ajang F1.

Mengorbankan masa kecilnya, masa remaja, dan masa mudanya dengan terus bergiat menempa diri hingga bisa seperti sekarang ini. tanpa konsistensi dan tekad kuat darinya, mustahil Rio akan sampai bisa berada di level sekarang.

Prestasi Dahsyat

So, bagi saya, tidak pada tempatnya memandang sebelah mata kepada Rio, yang sudah membawa nama Indonesia ke kancah dunia. Bayangkan, ada pembalap asal Indonesia yang tampil di F1, sebuah event olahraga terbesar di dunia yang menyedot perhatian jutaan pasang mata, setelah Piala Dunia dan Olimpiade.

Bagi saya, keberhasilan Rio masuk F1 sudah merupakan prestasi yang luar biasa dahsyat. Jika dalam balapan Rio mampu mencuri perhatian, itu adalah bonus yang sepadan dengan kerja kerasnya.

Tak sabar rasanya menunggu 20 Maret, saat Rio dengan mobil Manor-nya untuk kali pertama tampil bertarung di lintasan F1 di Sirkuit Melbourne Australia. Kalah menang itu nomor sekian. Apalagi sebagai rookie alias pendatang baru di kebut jet darat, Rio pasti harus mengatasi banyak hal untuk bisa tampil prima di lomba perdananya.

Rasanya jantung ini deg-degan, terharu, bikin merinding campur bangga, Rio yang orang Solo, yang tinggal sekota dengan saya, akan mulai mewujudkan mimpinya. Selamat berjuang Rio.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif