News
Minggu, 6 Maret 2016 - 12:40 WIB

PERUMAHAN SOLORAYA : Penjualan Rumah Komersil Diprediksi Naik 10%

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan (Rachman/JIBI/Bisnis)

Perumahan Soloraya, penjualan rumah diprediksi naik.

Solopos.com, SOLO–Penjualan rumah menengah atas diprediksi naik 10% pada tahun ini. Hal ini karena kebutuhan rumah bagi masyarakat terus meningkat.

Advertisement

Ketua Real Estat Indonesia (REI) Jateng, Priyanto, mengatakan permintaan rumah menengah atas cukup tinggi. Namun diakuinya pada tahun ini ada kenaikan harga sekitar 10%-15% yang disebabkan kenaikan harga tanah. Menurut dia, kenaikan harga rumah menengah atas lebih tinggi dari rumah subsidi yang naik hanya 5% karena adanya subsidi dari pemerintah.

“Prospek penjualan rumah menengah atas tahun ini diprediksi tumbuh positif, sekitar 10% karena kebutuhan rumah terus meningkat setiap tahun. Apalagi BI [Bank Indonesia] rate turun sehingga diharapkan berimbas pada penurunan suku bunga KPR [kredit pemilikan rumah],” ungkap Priyanto kepada Solopos.com, Sabtu (4/3/2016).

Dia menilai kenaikan penjualan tersebut juga dipengaruhi pendapatan masyarakat yang meningkat. Selain itu, perbankan dan pemerintah juga memberikan banyak fasilitas kemudahan KPR. Dia mengungkapkan pada tahun lalu total penjualan rumah subsidi dan menengah atas di Jateng mencapai 8.600 unit.

Advertisement

Dia menyampaikan penjualan rumah menengah atas sebanyak 3.600 unit dan rumah subsidi sebanyak 5.000 unit. Realisasi penjualan rumah subsidi, di Soloraya menyumbang pembangunan paling banyak, yakni hampir 50% atau sekitar 2.000 unit.

Hal tersebut terjadi karena kenaikan harga di Soloraya tidak setinggi kenaikan harga di Semarang sehingga permintaan tidak setinggi di Solo. “Tahun ini, total target penjualan rumah naik menjadi 10.000 unit dengan perincian pembangunan rumah menengah atas sebanyak 4.000 unit dan rumah subsidi 6.000 unit. Kami optimistis bisa tercapai karena waktu pembangunan lebih panjang jika dibandingkan tahun lalu yang efektif mulai terjadi pada Juni,” kata dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan upaya pemerataan pembangunan perumahan terus dilakukan supaya semakin banyak masyarakat yang bisa memiliki rumah. Dia mengebutkan selain Soloraya, daerah dengan jumlah permintaan yang banyak adalah Purwokerto.

Advertisement

“REI berkomitmen untuk mengadakan pameran rumah di berbagai daerah. Hal ini karena pameran masih cukup efektif kenalkan lokasi dan unit kepada masyarakat yang berimbas pada kenaikan penjualan rumah,” ujarnya.

Ketua REI Soloraya, Anthony Abadi Hendro P., mengatakan tahun ini masih fokus di pengadaan rumah subsidi karena kebutuhan rumah subsidi di Soloraya sangat tinggi. Menurut rencana, rumah subsidi yang akan dibangun tahun ini sebanyak 4.000 unit.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif