Teknologi
Minggu, 6 Maret 2016 - 06:00 WIB

GERHANA MATAHARI TOTAL : Lapan Gandeng NASA Teliti GMT 9 Maret 2016

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Teori Einstein (Okezone)

Gerhana matahari total akan dimanfaatkan Lapan dan NASA meneliti bersama.

Solopos.com, TIDORE — Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bersama Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan melakukan ekspedisi bersama untuk meneliti fenomena gerhana matahari total pada 9 Maret 2016.

Advertisement

Dalam penelitian ini, Lapan dan NASA akan pergi ke wilayah Halmahera Utara. Sebagaimana diketahui, daerah ini merupakan tempat dengan durasi terlama yang akan dilewati gerhana matahari total.

Dalam peresmian kerja sama ini, Wakil Duta Besar Amerika Serikat, Brian McFeetees, mengatakan penelitian gerhana matahari total bagian dari pertukaran ilmu antara Amerika Serikat dan Indonesia.

Advertisement

Dalam peresmian kerja sama ini, Wakil Duta Besar Amerika Serikat, Brian McFeetees, mengatakan penelitian gerhana matahari total bagian dari pertukaran ilmu antara Amerika Serikat dan Indonesia.

“Penelitian ini ditujukan sebagai kerja sama antar ilmuwan dua negara. NASA menganggap penting peristiwa gerhana matahari total di Indonesia,” katanya, dikutip dari Okezone, Sabtu (5/3/2016).

Tim ini segera menuju Maba, Halmahera Utara, untuk meneliti efek yang ditimbulkan gerhana matahari total tahun ini. Salah satu yang akan diteliti adalah elektron bebas yang dihasilkan korona ketika terjadi gerhana.

Advertisement

Sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara, informasi kedatangan peneliti NASA ke Tidore untuk menyaksikan gerhana matahari total disampaikan langsung Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tidore Kepulauan, Asrul Sani Soleman.

Menurut Asrul Sani para peneliti NASA akan menggunakan teropong khusus mengamati gerhana matahari total yang dibawa dari kantor mereka di Amerika Serikat.

Mereka memilih Tidore karena daerah ini akan terjadi gerhana matahari total secara sempurna dan lebih lama apabila dibandingkan dengan wilayah lain di Maluku Utara.

Advertisement

Asrul Sani menambahkan masih ada ratusan wisatawan dari berbagai negara yang telah menyatakan kepada Pemkot Tidore Kepulauan untuk menyaksikan gerhana matahari total di sejumlah lokasi di daerah ini, seperti di Pulau Maitara, salah satu pulau wisata di Tidore Kepulauan.

“Khusus wisatawan yang datang menggunakan kapal pesiar, sejauh ini sudah ada empat kapal yang menyampaikannya ke Pemkot Tidore Kepulauan, di antaranya dari Prancis, Amerika Serikat, dan Swiss,” kata Asrul.

Pemkot Tidore Kepulauan telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kedatangan mereka, seperti dari segi penyiapan akomodasi dan pembenahan berbagai infrastruktur, khususnya pada sejumlah objek wisata menjelang gerhana matahari total, 9 Maret 2016.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif