SOLOPOS.COM - Perluasan embung musuk di Boyolali. (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)
Air bersih Boyolali, proyek 11 embung mampu menampung air hingga 3,5 juta meter kubik.
Solopos.com, BOYOLALI–Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Boyolali mulai merealisasikan sebelas proyek embung yang ditarget mampu menampung air hingga total 3,5 juta meter kubik.
Dari rencana 11 embung, 5 embung mulai dibangun, satu di antaranya di Desa Musuk, Kecamatan Musuk, mulai difungsikan. Dengan kapasitas 200 ribu meter kubik, embung tersebut mampu menyuplai air dengan debit 350 liter/detik.
PUDAM menargetkan 11 embung itu selesai dibangun pada 2018. “Ada 11 lokasi dengan total daya tampung 3,5 juta meter kubik yang nantinya akan mencukupi kebutuhan air di sembilan kecamatan,” kata Direktur PUDAM Boyolali, Cahyo Sumarso, saat berbincang dengan Solopos.com, di Kantor Bupati Boyolali, Jumat (4/3/2016).
Embung dibangun rata-rata pada luasan 2 hektare hingga 4 hektare. Infrastruktur air itu tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga melainkan industri. Embung akan dibangun di tiga kecamatan yakni Musuk, Cepogo, dan Ampel.
Menurut Cahyo, penambahan bahan baku air minum tersebut juga untuk mengejar target millenium development goals (MDGs), yakni cakupan layanan pelanggan 80 persen perkotaan dan 60 persen pedesaan. Hanya untuk mencapai target tersebut, peran pemerintah juga cukup vital terutama dalam penyediaan cakupan jaringan air baku.
Bagi PUDAM, embung-embung tersebut bisa menghemat biaya produksi. Saat ini produksi bahan baku air PUDAM masih mengandalkan sumur dalam yang menggunakan pompa dengan bahan bakar minyak maupun listrik. Kebutuhan energi ini membuat biaya operasional di PUDAM menjadi sangat mahal. Oleh karena itu, dengan banyaknya embung PUDAM bisa menekan biaya produksi namun suplai air tetap mencukupi.
Saat ini jumlah pelanggan PUDAM Boyolali mencapai 45.000 sambungan rumah (SR). Tahun ini, pihaknya menargetkan penambahan pelanggan sebanyak 5.000 SR.