SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang palsu (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)
Uang palsu Solo terus dimusnahkan.
Solopos.com, SOLO – Jajaran Polresta Solo telah menerima barang bukti berupa uang palsu (upal) dari Bank Indonesia (BI) Solo sebanyak tiga kardus. Upal limpahan tersebut selanjutnya akan segera diserahkan ke Polda Jateng untuk dimusnahkan.
“Uang palsu ini serahan dari BI dalam setahun terakhir. Setelah ini, segera kami kirim ke Reskrimsus [reskrim khusus] Polda Jateng untuk dimusnahkan,” ujar Kasatreskrim PolrestaSolo, Kompol Saprodin, kepada Solopos.com di Mapolresta setempat, Jumat (26/2/2016).
Saprodin mengaku belum menghitung berapa jumlah upal di dalam kardus tersebut. Namun, kata dia, diperkirakan upal tersebut mencapai ratusan juta rupiah. “Jumlahnya saya belum mengitung. Banyak sekali. Kalau ingin tahu jumlah pastinya, ya jangan sekarang,” paparnya.
Pantauan Solopos.com, upal yang disimpan dalam tiga kardus tersebut terdiri dari beragam pecahan. Mulai puluhan ribu, hingga Rp100.000. Meski demikian, upal tersebut bukan dalam satu paket yang sama. Ada satu paket upal dalam jumlah ratusan ribu, ada pula dalam jumlah jutaan. Masing-masing paket upal ada keterangan pemegang awal dan keterangan waktu saat disita BI.
“Jadi, polisi dan BI ini bekerjasama dalam hal menyita upal yang beradar di tangan masyarakat. Ada yang pas disetor ke BI lalu diketahui palsu, langsung ditarik,” papar Saprodin.
Ditanya ihwal pengungkapan kasus pembuat upal di wilayah Colomadu, Saprodin, mengaku belum tahu. Yang jelas, upal tersebut adalah uang hasil sitaan BI yang beredar di tangan masyarakat. “Kalau tanya pengungkapkan, saya enggak tahu. Saya baru 3 bulan tugas di Reskrim,” jawabnya.
Bekas Kapolsek Banjarsari itu mengingatkan agar warga waspada jika menerima uang pecahan yang meragukan. Warga diminta jeli seraya mengecek keaslian uang jika menerima dari pihak lain.