Soloraya
Sabtu, 5 Maret 2016 - 21:40 WIB

KECELAKAAN SOLO : 8 Orang Meninggal di Jalan Raya

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan (JIBI/Solopos/Dok)

Kecelakaan Solo dalam dua bulan terakhir menewaskan delapan orang.

Solopos.com, SOLO – Angka kecelakaan lalu lintas di Kota Solo dalam dua bulan terakhir mencapai 103 kasus. Delapan di antaranya meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.

Advertisement

Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Prayudha Widiatmoko, mengatakan jumlah kasus kecelakaan lalu lintas pada periode yang sama tahun lalu dibandingkan tahun ini naik 5%. Meski demikian, korban yang tewas akibat kecelakaan turun 14%.

Tahun lalu, kata dia, jumlah kasus kecelakaan mencapai 525 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia 63 orang. Sementara, kecelakaan pada dua bulan terakhir tahun ini mencapai 103 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia 8 orang.

Advertisement

Tahun lalu, kata dia, jumlah kasus kecelakaan mencapai 525 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia 63 orang. Sementara, kecelakaan pada dua bulan terakhir tahun ini mencapai 103 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia 8 orang.

“Ini tandanya, banyak pengendara yang mulai sadar keselamatan di jalan raya. Sehingga, meski tren kecelakaan meningkat, namun jumlah korban jiwa fatal turun,” paparnya kepada Solopos.com, Senin (1/3/2016).

Menurut Prayudha, meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas rata-rata disebabkan oleh ulah pengendara yang terburu-buru kerja, sekolah, atau alasan lainnya. Penyebab kedua ialah datangnya musim hujan.

Advertisement

Usia Produktif

Dilihat dari golongan umur, kata Prayudha, jumlah korban kecelakaan lalu lintas rata-rata masih usia produktif, yakni 18-30 tahun. Ada yang berstatus pelajar/ mahasiswa dan ada pula yang berstatus karyawan atau pegawai negeri.

“Kami selalu mengingatkan kepada pengguna jalan agar mengutamakan keselamatan. Jangan mencari benar, tapi carilah selamat. Meski berada di posisi benar, tapi jika mengancam keselamatan diri sendiri, lebih baik mengalah, atau minggir,” ujarnya.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, hari kedua dimulainya Operasi Simpatik Candi 2016 banyak menyasar pengendara roda dua. Satlantas menggelar operasi di jalan masuk Kota Solo sisi timur kawasan Jurug pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Puluhan pengendara dapat surat tilang karena tak melengkapi surat-surat kendaraan bermotor.

“Operasi seperti ini bagus karena bisa meningkatkan tertib lalu lintas. Tapi, juga harus ditingkatkan operasi hunting bagi pelanggar lalu lintas di jalan raya,” ujar salah satu pengendara asal Jaten, Karanganyar, Kurniawan, 23.

Wakapolresta Solo, AKBP Haryadi, menegaskan persoalan lalu lintas menjadi persoalan lalu lintas. Itulah sebabnya, kata dia, dalam Operasi Simpatik polisi menggandeng Dishubkominfo, Palang Merah Indonesia (PMI), dan petugas terkait lainnya.

Advertisement

“Operasi Simpatik ini lebih menekankan deteksi dini, preventif, dan sosialisasi. Kalau masih melanggar, ya penindakan,” terangnya.

Advertisement
Kata Kunci : Kecelakaan Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif