Soloraya
Rabu, 2 Maret 2016 - 19:25 WIB

PERCOBAAN PENIPUAN : Duh, Nama Dandim Dicatut untuk Menipu Pejabat

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan (JIBI/Solopos/Dok)

Percobaan penipuan diduga dilakukan orang tak bertanggung jawab dengan mencatut nama Dandim Sukoharjo yang baru menjabat.

Solopos.com, SUKOHARJO — Nama Letkol (Inf) Taufan Widiantoro yang belum genap sebulan bertugas sebagai Dandim 0726/Sukoharjo dicatut orang tak bertanggung jawab untuk meminta sejumlah uang kepada pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo. Aksi penipuan itu dilakukan melalui pesan singkat (SMS) dan telepon.

Advertisement

Informasi yang dihimpun solopos.com, Rabu (2/3/2016), pelaku yang mengatasnamakan Dandim meminta uang kepada para kepala dinas dan pejabat di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda). Pelaku meminta uang sebagai tanda perkenalan. Untunglah, hingga berita ini ditulis tidak ada pejabat yang menjadi korban.

Salah satu pejabat yang dimintai uang yakni Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sukoharjo, Sutarmo.
Saat dihubungi solopos.com Sutarmo mengangkat telepon dan sempat bersuara.

Namun, setelah solopos.com menanyakan ihwal adanya orang mengatasnamakan Dandim yang meminta uang kepadanya, dia tidak menjawab.

Advertisement

Dandim Sukoharjo, Letkol (Inf) Taufan, mengonfirmasi memang ada orang yang mengatasnamakan dirinya meminta sejumlah uang kepada para pejabat Pemkab. Dia menyebut pelaku ingin memanfaatkan momentum dirinya yang baru saja dilantik sebagai Dandim. Menurut Taufan, aksi penipuan semacam itu biasa terjadi saat ada pergantian Dandim.

Namun, Taufan mengaku pencatutan namanya baru kali pertama terjadi menimpanya. Dia tidak mengetahui nilai uang yang diminta pelaku. Dia juga tidak mengetahui berapa pejabat yang dimintai uang. Dia hanya menyebut ada beberapa pejabat yang ditelepon.

Taufan menginformasikan pencatutan namanya terjadi H-1 dan H+7 serah terima jabatan dari Damdim sebelumnya, Letkol (Inf) Riyanto, kepadanya di Makorem 074/Warastratama Surakarta, Jumat (19/2/2016).

Advertisement

“Modus seperti ini terjadi sejak 10 hingga 15 tahun lalu. Dandim yang lain mungkin pernah mengalaminya juga. Biasanya modus yang digunakan pelaku minta uang tiket dan lainnya. Saya sudah mengantisipasi sejak awal dengan berkoordinasi. Nomor telepon saya hanya satu, jadi kalau ada yang mengaku saya dengan nomor lain pasti bukan saya,” kata Taufan.

Dia melanjutkan kejadian tersebut tidak mengganggunya. Dia merasa beruntung hubungan Kodim dengan pimpinan daerah lainnya sangat solid. Sehingga, dia bisa segera berkoordinasi untuk mengatasi masalah tersebut.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif