News
Rabu, 2 Maret 2016 - 07:30 WIB

PEMBAYARAN LISTRIK SOLORAYA : Tunggakan Listrik Soloraya Capai Rp6,9 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Pembayaran listrik Soloraya, ada tunggakan pembayaran listrik di Soloraya yang mencapai Rp6,9 miliar.

Solopos.com, SOLO–Tunggakan pembayaran rekening listrik golongan umum di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Solo mencapai Rp6,9 miliar pada Januari 2016. Jumlah tunggakan tersebut meningkat sekitar Rp2,6 miliar ketimbang Desember 2015.

Advertisement

Manager Area Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Surakarta, Purwadi, mengatakan tunggakan terbesar berasal dari rumah tangga yang mencapai Rp6 miliar. Sementara, dari sektor bisnis tunggakan  mencapai Rp800an juta, sedangkan sisanya di antaranya dari industri dan sosial.

Jumlah tersebut meningkat tajam dibandingkan tunggakan rekening listrik pada Desember 2015. Sebelumnya, listrik golongan umum pada Desember tahun lalu mencapai Rp4,3 miliar. Tunggakan terbesar berasal dari rumah tangga sekitar Rp4 miliar dan sisanya di antaranya dari industri, bisnis, dan sosial.

Purwadi mengaku sudah menggunakan bermacam cara untuk menekan angka tunggakan rekening listrik. “Kami sudah melakukan tindakan persuasif, baik sosialisasi langsung maupun media. Tetapi masih ada yang belum berhasil. Biasanya memang ada pelanggan yang sudah biasa suka menunggak. Kalau enggak nunggak mungkin ada juga yang enggak puas,” tuturnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (1/3/2016).

Advertisement

Bahkan, untuk menekan tunggakan PLN bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Surakarta dan Sukoharjo. Hal itu untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat bahwa tunggakan pembayaran tak hanya berususan degan PLN, namun juga dengan hukum. “Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat agar kewajiban membayar listrik itu menjadi semacam kebutuhan primer,” paparnya.

Sementara, Asisten Manajer Transaksi Energi Listrik PLN Area Surakarta, Joko Ispraptono, mengatakan tunggakan senilai Rp6,9 miliar tersebut masih cukup terkendali. Namun demikian, dia tetap berusaha agar tunggakan bisa ditekan setiap bulan.

“Omzet PLN Area Surakarta sebulan berkisar Rp400 miliar tiap bulan. Jika tunggakan Rp7 miliar, itu belum sampai 2 persen dan relatif terjaga. Namun kami tetap mengupayakan agar mereka bisa membayar tepat waktu,” urainya.

Advertisement

Apalagi, PLN juga sudah memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran. Pembayaran listrik saat ini diperluas tidak hanya di konter PLN, namun di ATM, bank, hingga ritel.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif