Soloraya
Rabu, 2 Maret 2016 - 14:15 WIB

DEMAM BERDARAH BOYOLALI : DBD Masih Tinggi, Ini Yang Dilakukan Sekda Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Informasi Pencegahan Demam Berdarah (Dok/JIBI/Solopos)

Demam berdarah Boyolali membuat Sekda Boyolali mengeluarkan SE pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk.

Solopos.com, BOYOLALI–Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Sri Ardiningsih, menerbitkan surat edaran (SE) No.440/0176/06/2016 tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Antisipasi Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Virus Zika. SE tersebut diedarkan ke seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali. Melalui SE ini Sekda meminta masyarakat menggerakkan kembali PSN. SKPD juga diminta bertanggung jawab untuk menyosialisasikan gerakan PSN kepada seluruh lapisan masyarakat.

Advertisement

Pemkab mendesak menerbitkan SE ini karena korban DBD terus bertambah. Sekda juga berharap Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) DBD diaktifkan kembali. “Pokjanal bisa mengawal dan menghidupkan kembai perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat,” kata Sri, kepada Solopos.com, Rabu (2/3/2016). Selain itu, Sri juga meminta gerakan Jumat bersih di lingkungan sekolah, perkantoran, kelurahan, dan desa hingga di tingkat RT dan RW, kembali diaktifkan.

Data terakhir dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, jumlah penderita DBB per 25 Februari lalu mencapai 232 kasus, 14 di antaranya Dengue Shock Syndrome (DSS). Serangan DBD paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Ampel, yang mencapai 34 kasus.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif