News
Selasa, 1 Maret 2016 - 15:40 WIB

UJIAN NASIONAL SOLO : Tak Ada Siswa Inklusi Jenjang SMP di Solo Ikut UNBK 2016

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ujian Nasional SMP (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Ujian Nasional Solo, Disdikpora Solo mencatat tidak ada siswa inklusi jenjang SMP yang ikut UNBK 2016.

Solopos.com, SOLO–Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo memastikan di sekolah menengah pertama (SMP) yang akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016, tidak terdapat siswa inklusi yang akan mengikuti ujian tersebut.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) SMP Disdikpora Solo, Bambang Wahyono, mengemukakan, sejauh ini ada sebanyak 20 SMP dan MTs di Kota Solo yang akan melaksanakan UNBK.

“Kebetulan di 20 sekolah tersebut tidak ada siswa inklusi. Sehingga siswa inklusi di sekolah inklusi ataupun di sekolah luar biasa nantinya mengikuti UN dengan berbasis kertas,” terang Bambang ketika dimintai konfirmasi, Selasa (1/3/2016).

Dia mengungkapkan di antara 20 sekolah tersebut, termasuk di antaranya MTs Negeri (MTsN) 1 Solo yang tercatat sebagai MTs negeri pertama di Kota Solo yang ikut melaksanakan UNBK.

Advertisement

Ditemui terpisah di MTsN 1 Solo, Kepala MTsN 1 Solo, Ahmadi, membenarkan keikutsertaan sekolah tersebut dalam UNBK tahun ini.

“Tahun lalu sebenarnya sudah ditawari untuk ikut melaksanakan UNBK. Tapi karena waktu itu belum sepenuhnya siap, kami memilih menunda dan mematangkan kesiapan tersebut untuk mengikuti UNBK tahun ini,” kata Ahmadi.

Ahmadi menyatakan sekolah tersebut optimistis bisa melaksanakan UNBK yang dijadwalkan Mei mendatang. Meskipun mendapatkan dukungan penuh dari orang tua siswa, Ahmadi menyatakan pihak sekolah tidak akan membebani orang tua siswa dengan pungutan dan semacamnya.

Advertisement

UNBK di MTsN 1 akan diikuti sebanyak 321 siswa Kelas IX. Terkait sarana dan prasarana, sekolah mempersiapkan sesuai ketentuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), di antaranya harus menyediakan komputer minimal sepertiga dari jumlah siswa.

“Setidaknya kami harus menyiapkan 120 unit. Dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kami lakukan secara bertahap. Terlebih MTsN 1 juga mendapatkan bantuan dari pemerintah senilai sekitar Rp100 juta untuk penambahan komputer tersebut,” terang Ahmadi.

Terpisah, Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Solo, Joko Riyanto, mengakui ada beberapa SMP Muhammadiyah di Solo yang akan mengikuti UNBK tersebut. Terkait itu, pihaknya wanti-wanti sekolah-sekolah Muhammadiyah itu agar tidak gegabah dengan asal mengikuti UNBK.

“Okelah siswanya siap, sumber daya manusia (SDM) atau guru siap, tapi yang perlu dicermati adalah alat-alatnya harus benar-benar valid, karena menyangkut masa depan,” ungkapnya ketika ditemui di sela-sela aktivitasnya belum lama ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif