Soloraya
Selasa, 1 Maret 2016 - 15:40 WIB

PENATAAN PASAR GEDE SOLO : Perbaikan Pasar Gede Sisi Timur Batal, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintasi kawasan parkir di sisi utara Pasar Gede Solo, Senin (18/1/2016). Dishubkominfo Kota Solo merencanakan pembangunan gedung parkir dua lantai di kawasan tersebut untuk menyelesaikan masalah lahan parkir setelah penataan koridor Pasar Gede. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Penataan Pasar Gede Solo, perbaikan Pasar Gede sisi timur batal direalisasikan.

Solopos.com, SOLO–Proyek perbaikan bangunan Pasar Gede sisi timur pada tahun ini dibatalkan Pemkot, lantaran tak sesuai dengan peruntukkannya. Pemkot akan mengalihkan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perdagangan Rp500 juta dan dana pendamping dari APBD Rp500 juta untuk Pasar Kadipolo.

Advertisement

Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP) Subagiyo mengakui syarat pemanfaatan dana dari Kemendag tergolong ketat. Dana tidak diperbolehkan digunakan untuk rehabilitasi pasar, melainkan digunakan merevitalisasi pasar tradisional.

Syarat lainnya pasar yang menjual bahan kebutuhan pokok. “Di luar syarat itu, dana tidak diperkenankan untuk digunakan,” kata Subagiyo ketika dijumpai Solopos.com, Selasa (1/3/2016).

Sesuai rencana semula, Subagiyo mengatakan DAK Kemendag plus dana pendamping dari APBD akan digunakan untuk merehab bangunan Pasar Gede sisi timur. Di antaranya memperbaiki drainase di dalam pasar, perbaikan hidran, meja pedagang, serta talang air yang rusak akibat terdampak letusan Gunung Kelud pada 2014. Namun karena terganjal persyaratan  Kemendag, Pemkot terpaksa membatalkannya. Pihaknya kemudian akan mengalihkan anggaran untuk pembangunan los daging di Pasar Kadipolo.

Advertisement

“DAK harus diwujudkan dalam perbaikan bangunan. Tidak bisa dipecah-pecah. Jadi kami pilih alihkan ke Pasar Kadipolo,” katanya.

Sebelum mengalihkan ke Pasar Gede, DPP sudah berencana merevitalisasi Pasar Joglo menggunakan duit DAK tersebut. Tapi rencana tersebut ditinjau ulang lantaran Pasar Joglo bakal melanggar garis sempadan jalan (GSJ) dan garis sempadan bangunan (GSB) bila direvitalisasi. Selain itu, Pasar Joglo juga diprediksi terdampak proyek pembangunan jalan layang di simpang Joglo. Hingga kini pembangunan jalan layang itu masih terus dikomunikasikan Pemkot dengan pemerintah pusat.

“Pembangunan los daging Pasar Kadipolo bakal mengacu pada kondisi los daging di Pasar Tanggul,” kata Subagiyo.

Advertisement

Konsepnya, dibangun zona khusus daging yang terpisah dan tertutup sehingga tidak menimbulkan bau menyengat di area pasar. Zona khusus itu memerlukan sistem drainase yang cukup lengkap. Menurut Subagiyo, pedagang daging harus bisa mengakses air bersih secara mudah. Selain itu lapak yang digunakan pedagang harus terbuat dari logam agar mudah dibersihkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif