Soloraya
Selasa, 1 Maret 2016 - 17:15 WIB

BENDA PURBAKALA SRAGEN : Ini Yang Ditemukan Tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional di Bapang Kalijambe

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Museum Sangiran

Benda purbakala Sragen, tim Kemendikbud menemukan fosil spatula purba di Kalijambe.

Solopos.com, SRAGEN–Tim peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menemukan fosil spatula purba di Situs Bapang, Bukuran, Kalijambe, Sragen.

Advertisement

Peneliti meyakini spatula tersebut biasa digunakan untuk berburu dan meramu oleh manusia purba jenis Homo Soloensis yang diperkirakan hidup antara 900.000-300.000 tahun lalu.

Temuan spatula itu menambah jumlah fosil yang ditemukan di Situs Bapang yang berlokasi di perbukitan tak jauh dari Kali Cemoro. Selain spatula, peneliti juga menemukan sejumlah fosil lain seperti tulang kering serta dua tulang rusuk hewan purba. Tulang rusuk itu disinyalir sebagai bagian dari binatang gajah atau kerbau purba.

“Tulang rusuk itu sudah patah menjadi beberapa bagian. Tulang itu patah ketika akan dibersihkan. Faktor perbedaan iklim antara di dalam dan di luar tanah membuat fosil tulang-tulang itu mudah keropos,” kata anggota tim peneliti, Prof. Dr. Bagyo Prasetyo, saat ditemui Solopos.com di Sangiran, Kalijambe, Selasa (1/3/2016).

Advertisement

Fosil spatula yang ditemukan tim arkeolog itu terbuat dari tulang binatang. Spatula berbentu pipih dan runcing. Menurut Bagyo, spatula itu cukup keras karena sudah melalui proses pembakaran. “Spatula itu biasa digunakan untuk menggali tanah guna berburu umbi-umbian. Spatula itu juga bisa digunakan untuk menguliti hewan buruan sebelum disantap,” jelas Bagyo.

Hingga Selasa (1/3/2016), tim arkeolog masih terus melakukan ekskavasi di Situs Bapang. Sejumlah pekerja dikerahkan untuk menggali tanah hingga lapisan kabuh yang diperkirakan berusia 800.000 hingga 400.000 tahun lalu. Lapisan tanah ini berupa pasir atau kerakal berwarna cokelat. Lapisan kabuh ini berada di bawah lapisan tuva atau pasir tua berwarna abu-abu yang diperkirakan bekas endapan lahar gunung api purba.

Selain di Situs Bapang, tim arkeolog juga melakukan ekskavasi di Dusun Jagan. Penggalian tanah itu dimulai pada Selasa kemarin. Ekskavasi itu dilakukan di bekas lokasi tambang galian C yang sudah ditimbun tanah. “Sementara hasil ekskavasi belum terlihat. Ekskavasi ini dilatarbelakangi adanya temuan pasir kabuh di tebing bekas galian tambang. Biasanya lapisan pasir seperti ini banyak menyimpan fosil,” terang anggota tim peneliti lain, Anjarwati Sri Sayekti.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif