Soloraya
Senin, 29 Februari 2016 - 18:55 WIB

LONGSOR BOYOLALI : Dua Rumah di Ngagrong Ampel Terancam Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Antara)

Longsor Boyolali, dua rumah di Ngagrong terancam longsor.

Solopos.com, BOYOLALI–Longsor tebing terjadi di Dukuh Lengkong RT 001/RW 011, Desa Ngagrong, Kecamatan Ampel, Boyolali, Minggu (28/2/2016), pukul 20.15 WIB.

Advertisement

Longsor tebing setinggi 10 meter dan panjang sekitar 12 meter, nyaris merusak dua rumah milik Paijan, 45, dan Sunoto, 45, warga setempat. Kebetulan rumah Paijan berimpitan dengan bibir tebing hanya berjarak sekitar 30 sentimeter, sedangkan rumah Sunoto tepat berada di bawah tebing yang longsor.

Sebagian tanah longsor masuk ke teras rumah Sunoto. Beruntung, longsoran tanah itu tidak sampai merusak bangunan rumah. Namun, Sunoto dan Paijan tetap waspada karena rumah mereka dekat dengan tebing.

“Tanah longsor tadi malam [Minggu] hanya menutup jalan dukuh menuju Dukuh Tompak, Desa Ngagrong,” kata Sunoto, Senin (29/2/2016).

Advertisement

Menurut dia, longsor terjadi karena hujan lebat mengguyur wilayah Ngagrong sejak Minggu siang. “Kami bersyukur karena tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” kata Ketua RT setempat, Suwarno.

Selain karena hujan deras, longsor juga dipicu sifat tanah yang labil. Tidak ada penguat tanah seperti rumpun bambu maupun rumput-rumputan di tebing tersebut.

Kejadian tersebut langsung dilaporkan kepada pemerintah desa dan kecamatan setempat. Pada Senin pagi, Muspika Ampel segera mendatangi lokasi kejadian dan menggerakkan warga untuk bergotong-royong membuka jalan. Mereka dibantu sukarelawan Remaja Pecinta Alam (Rempala) Merbabu mengadakan kerja bakti membersihkan tanah. Sekitar pukul 13.00 WIB, akses jalan ke Dukuh Tumpak berhasil dibuka.

Advertisement

Selain Camat Ampel, Suharto; Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono dan Dandim Boyolali, Letkol (Arh) Nova Mahanes Yudha juga mendatangi lokasi untuk mengetahui dampak longsor. Mereka mengimbau warga di lereng Gunung Merbabu tetap waspada dengan potensi bencana longsor karena sebagian besar rumah warga di kawasan tersebut berada di lereng-lereng bukit. Kapolsek Ampel, AKP Teguh Prasetyo menghimbau, mengimbau secara khusus kepada Paijan karena rumah Paijan sangat rawan. “Jarak rumah Paijan dengan tebing yang longsor hanya 30 sentimeter. Jadi harus selalu waspada, apalagi sekarang curah hujan masih sangat tinggi,” kata dia.

Danramil Ampel, Kapten Arm.Joko Priyanto, juga khawatir dengan kondisi rumah Paijan yang berimpitan dengan bibir tebing longsor. “Kebetulan yang tepat di dekat tebing itu hanya satu rumah milik Paijan. Rencananya, teras rumahnya akan dibongkar jadi kalau ada longsor susulan tidak narik atau merusak rumahnya,” imbuh Joko.

Pada bagian lain, longsor juga terjadi di Desa Sarimulyo, Kecamatan Kemusu, pada Sabtu (27/2/2016) petang. Camat Kemusu, Harsito, dalam laporannya kepada Pemkab Boyolali, menyebutkan longsor merusak rumah salah satu warganya, Giman. “Hanya kerusakan kecil dan tidak ada korban,” kata Harsito.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif