Soloraya
Sabtu, 27 Februari 2016 - 10:30 WIB

WISATA SOLO : Dua Bulan Sepur Kluthuk Jaladara Tak Beroperasi, Ini Penyebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kereta Jaladara (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Wisata Solo, sepur kluthuk Jaladara sudah tidak beroperasi sejak dua bulan lalu.

Solopos.com, SOLO–Kereta api uap atau sepur kluthuk Jaladara tak beroperasi hampir dua bulan terakhir. Akibatnya, sembilan rombongan pemesanan tiket Jaladara terpaksa dibatalkan Pemkot.

Advertisement

Kerusakan bagian ketel pemanas uap sepur berumur ratusan tahun ini menjadi penyebab ngadatnya sepur Jaladara. Informasi dihimpun Solopos.com, lokomotif kereta wisata yang melintas di tengah Kota Solo kini tengah diperbaiki di Balai Yasa Kereta Api Yogyakarta. Pejabat Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops VI/Yogyakarta Eko Budiyanto belum bisa memastikan kapan lokomotif sepur Jaladara rampung diperbaiki, sehingga bisa dioperasionalkan kembali.

“Jaladara macet sejak sebulan lalu. Sekarang masih diperbaiki. Mudah-mudahan secepatnya bisa selesai diperbaiki,” kata dia kepada wartawan di Balai Kota, Jumat (26/2/2016).

Eko menjelaskan terjadi kerusakan pada bagian ketel pemanas. Kerusakan ini bila tidak segera diperbaiki dikhawatirkan akan merembet pada bagian mesin lain mengingat sepur tua. Perbaikan sepur sekaligus sebagai upaya PT KAI memberi kenyamanan dan keamanan bagi pengguna jasa kereta api. Dengan kondisi ini, pihaknya melakukan perbaikan lokomotif sepur kluthuk Jaladara hingga waktu yang tak bisa ditentukan.

Advertisement

“Perbaikan sepur Jaladara tidak sembarangan, karena sepur tua. Perlu perlakukan khusus,” kata dia.

Saat ini, Eko mengatakan sepur kluthuk Jaladara melayani 86 trip atau perjalanan dalam setahun. Keberadaan sepur kluthuk Jaladara selama ini menjadi ikon tersendiri bagi Kota Solo. Kereta uap ini mampu menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara berkunjung ke Kota Bengawan. Sepur ini melayani perjalanan dari Stasiun Purwosari hingga Stasiun Kota Sangkrah dengan melintasi Jl. Slamet Riyadi dan singgah beberapa saat di Kampung Kauman, Loji Gandrung, Gladak dan lain sebagainya.

“Keberadaan sepur kluthuk perlu ditambah lagi sebagai kereta cadangan. Karena jika sewaktu-waktu Jaladadara ngadat, ada loko cadangan yang menggantikannya,” kata Eko.

Advertisement

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo Yosca Herman Soedrajat mengungkapkan karena tidak beroperasinya Jaladara mengakibatkan pesanan perjalanan wisata sembilan rombongan dari luar daerah, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan lainnya terpaksa dibatalkan. Padahal perjalanan sepur kluthuk Jaladara membawa multi player effect yang cukup besar bagi Kota Solo.

“Kami sudah menyerahkan perbaikan lokomotif Jaladara ke PT KAI. Semoga saja bisa secepatnya beroperasi lagi,” harap Herman sapaan akrabnya.

Saat ini, Herman tengah menunggu pengiriman lokomotif sepur kluthuk dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai kereta cadangan Jaladara. Sama seperti lokomotif Jaladara yang berbahan bakar kayu jati, lokomotif TMII nanti juga akan digunakan untuk keperluan pariwisata. Herman mengatakan pemindahan lokomotif uap kuno TMII masih dalam proses lelang. Pemindahan lokomotif ini setidaknya menelan anggaran Rp1 miliar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif