Jatim
Sabtu, 27 Februari 2016 - 09:05 WIB

PERTANIAN NGAWI : Ikuti Program Rispro, Hasil Panen Padi di Ngawi Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemanenan padi dengan combine harvester di Ngawi, Rabu (24/2/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Ari Bowo Sucipto)

Pertanian Ngawi di Desa Simo menjadi percobaan penggunaan teknologi Biostimulan Citorin dan Humakos.

Madiunpos.com, NGAWI — Direktur Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia, Priyono, mengatakan hasil panen padi di areal persawahan Ngawi yang mengikuti Program Riset Inovasi Produktif (Rispro) dengan teknologi Biostimulan Citorin dan Humakos meningkat. Peningkatan hasil panen padi menggunakan teknologi itu mencapai 1,5 ton di lahan seluas 1,4 hektare.

Advertisement

Priyono mengatakan selain meningkatkan produktifitas, teknologi pertanian itu juga membuat tanah lebih sehat. “Hasil panen di tanah pertanian seluas 1,4 hektare di Desa Simo yang menjadi percobaan teknologi pertanian ini naik sekitar 1,5 ton. Sebelumnya, di lahan 1,4 ha hasilnya hanya 8 ton, tetapi setelah menggunakan teknologi ini bisa mencapai 9,5 ton,” terang Priyono saat mengikuti panen perdana padi dengan menggunakan teknologi Biostimulan Citorin dan Humakos di Desa Simo, Kwadungan, Pacitan, Kamis (25/2/2016).

Dia juga menyampaikan petani yang mengikuti program Rispro dengan teknologi Biostimulan Citorin dan Humakos ini juga tidak akan tergantung lagi dengan pupuk kimia. Ketika tanah pertanian sering diberi pupuk kimia akan membuat tanah menjadi tidka sehat dan membuat tanah semakin tidak produktif.

Petani Penghasil Beras
Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar, mengatakan petani harus merawat tanah pertanian agar tetap subur dan tetap menghasilkan padi yang berkualitas. Dia berharap hasil panen di Ngawi bisa dijual ke daerah lain.

Advertisement

Ony, sapaan akrabnya, berjanji akan membantu petani dalam bentuk mesin giling padi, mesin rontok padi, dan hand traktor. Ini supaya petani tidak hanya menjadi penjual padi tetapi bisa menjadi penghasil beras.

“Pemerintah akan serius membantu dan memerhatikan kepentingan masyarakat terutama alat-alat pertanian agar lahan pertanian bisa diolah dengan baik,” kata Ony yang dikutip Madiunpos.com dari laman ngawikab.go.id, Kamis (25/2/2016).

Dalam acara panen perdana di Desa Simo itu diawali dengan pemotongan padi secara simbolis oleh Wakil Bupati Ngawi, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur, Direktur Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Industri Indonesia, Kepala Dinas Pertanian Tanaman dan Holtikultura Ngawi, Dandim 0805, Kapolsek Kwadungan, Camat Kwadungan, dan Kepala Desa Simo.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif