Jateng
Sabtu, 27 Februari 2016 - 09:56 WIB

PERCOBAAN BUNUH DIRI : Stres Berat, Lelaki Ini Coba Gantung Diri di Pohon Kelapa

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunuh diri (Dok/JIBI/Solopos)

Percobaan bunuh diri dilakukan seorang karena mendapat tekanan berat baik secara moral maupun materil.

Semarangpos.com, CILACAP – Diduga mengalami stres berat akibat tekanan ekonomi dan faktor keluarga, Tukiman, 35, warga Jalan Keramik, Dukuh Karangtalun RT 004/RW 004, Cirandu, Cilacap, nekat melakukan aksi bunuh diri dari atas pohon kelapa. Untung, aksi nekat Tukiman ini mampu digagalkan anggota Basarnas Pos Cilacap dan warga setempat.

Advertisement

Dari laporan yang diterima Semarangpos.com dari Kantor Basarnas Jateng, Jumat tengah malam, aksi percobaan bunuh diri Tukiman ini kali pertama diketahui warga Jumat siang. Saat itu, lelaki yang dikenal sebagai sosok yang pendiam dan penyendiri itu memanjat pohon kelapa setinggi tujuh meter yang ada di belakang rumahnya.

Warga maupun anggota keluarga yang mengetahui aksi itu pun berusaha membujuk Tukiman turun. Namun, Tukiman tak bergeming dan tetap berada di pucuk pohon kelapa.

Petugas Basarnas Pos SAR Cilacap dan Tim SAR Gabungan yang tiba di lokasi pun sempat membujuk,, namun tak digubris oleh Tukiman.

Advertisement

“Dia [Tukiman] sempat minta diambilkan air minum dan sempat turun. Namun, saat mendapat minuman ia langsung naik lagi dengan cepat,” ujar salah satu personel Basarnas Cilacap, Saiful.

Tak selang beberapa lama, Tukiman benar-benar melakukan aksi bunuh diri. Dengan menggunakan tali yang dia buat dari batang daun kelapa dan dililitkan ke lehernya, Tukiman langsung terjun dari atas pohon.

Melihat aksi itu, petugas pun langsung beraksi cepat. Mereka segera memanjat pohon dan menyelamatkan Tukiman.

Advertisement

“Beruntung saat diselamatkan nyawanya masih tertolong, meski pun lehernya sempat tercekik tali,” ujar Saiful.

Saat coba diturunkan, Tukiman yang masih tersadar sempat menolak. Meski demikian, petugas mampu menurunkan Tukiman secara paksa meski melalui usaha yang cukup sulit.

“Kami harus membawanya turun dengan cara estafet, karena dia tidak mau turun dengan menggunakan tali,” pungkas Saiful.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif