Jateng
Sabtu, 27 Februari 2016 - 17:50 WIB

HARGA KOMODITAS : Waduh, Harga Bawang Merah di Temanggung Naik Tajam

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bawang merah (Juli Nugroho/JIBI/Bisnis)

Harga komoditas bawang merah di Jateng masih belum stabil.

Semarangpos.com, SEMARANG – Harga komoditas bawang merah di pasar tradisional Temanggung, Jawa Tengah (Jateng) dalam beberapa hari mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Harga bawang merah yang semula Rp13.000 per kilogram kini naik menjadi Rp20.000 per kilogram.

Advertisement

Seorang pengepul bawang merah di Pasar Legi Parakan, Yanto, mengaku naiknya harga bawang merah ini tak terlepas dari minimnya pasokan hasil panen bawang merah di daerah tersebut yang relatif sedikit. Pasokan yang sedikit ini karena sebagian petani mengalami gagal panen sehingga produksinya menurun hingga 30 persen.

“Panen kali ini termasuk awal, kebutuhan bawang merah masih tinggi jadi harganya juga terus mengalami kenaikan, normalnya harga bawang merah berkisar Rp11.000 hingga Rp15.000 per kilogram,” kata Yanto, Sabtu (27/2/2016).

Kegagalan panen itu, lanjut Yanto, karena faktor cuaca yang terjadi selama musim tanam hingga panen kurang mendukung. Curah hujan terlalu tinggi membuat pertumbuhan bawang merah menjadi kurang baik dan secara otomatis mengurangi produksi hingga turun 30 persen daripada tahun lalu.

Advertisement

Selain itu ,belum ada pasokan bawang merah dari luar daerah sehingga harga bawang merah terus mengalami kenaikan dalam dua pekan terakhir. Ia memprediksi jika daerah lain sudah panen raya maka harga bawang merah biasanya kembali normal.

Yanto mengaku mendapatkan pasokan bawang merah dari beberapa daerah di wilayah Kecamatan Kledung dan Bansari, antara lain dari Desa Kwadugan Gunung, Kwadungan Jurang, Kruwisan, Petarangan, Banaran, Tlogowero, dan beberapa desa lainnya di Kecamatan Bansari.

Pedagang yang lain, Haryono (38), mengatakan bawang merah dari wilayah Kecamatan Kledung dan Bansari tersebut nantinya dikirim ke daerah lain, seperti Bandung dan Surabaya, “Biasanya petani mengambil benih bawang merah karet dari Malang dan Jawa Barat, hasilnya kembali dikirim ke daerah tersebut,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif