Soloraya
Jumat, 26 Februari 2016 - 17:40 WIB

PENAMBANGAN GALIAN C BOYOLALI : Duh, Kades Klakah Diduga Jadi Pengelola Tambang Ilegal

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Truk melintasi jalur SSB tepatnya di pintu gerbang masuk kawasan wisata Selo yang rusak parah, Kamis (25/2/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Penambangan galian C Boyolali, DPU dan ESDM Boyolali mencatat Kades Klakah diduga  menjadi pengelola penambangan pasir di Ngenceh.

Solopos.com, BOYOLALI–Seorang kepala desa (kades) di Kecamatan Selo, Boyolali, diketahui menjadi pengelola atau penanggung jawab penambangan ilegal di kawasan Kali Apu.

Advertisement

Dari data yang diterima Solopos.com dari Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral (DPU dan ESDM) Boyolali, penambangan pasir dan batu di Ngenceh, Klakah, Selo, yang ada di kawasan Kali Apu dikelola Kades Klakah, Haryono. Penambangan tersebut masuk kategori ilegal murni, artinya belum ada pengajuan izin sama sekali. Data tersebut berdasarkan hasil pantauan dan pengawasan DPU dan ESDM terkait penambangan tanpa izin pada pertengahan Februari.

Dari informasi masyarakat Selo, Haryono sering memberikan kompensasi kepada warga terkait dampak yang ditimbulkan akibat penambangan di Kali Apu. Salah satu dampak yang paling besar adalah kerusakan infrastruktur jalan. Oleh karena itu, kompensasi yang diberikan berupa material untuk memperbaiki jalan di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB).

Seorang warga Dusun Gebyok, Desa Selo, Sigit, 33, mengatakan setiap pagi warga mendapati kondisi jalan ambles dan berlubang menyerupai kubangan karena pada malam hari truk yang melintasi jalur tersebut mencapai ratusan truk.

Advertisement

“Kalau jalan mulai ambles, apalagi kalau habis hujan deras, kami langsung dapat kiriman pasir dan batu dari penambang untuk meratakan jalan,” kata Sigit. Saat ditanya siapakah penambang yang mengirimkan pasir dan batu tersebut, warga menyebut nama Kades Klakah, Haryono.

“Pak Lurah Klakah yang memberikan bantuan pasir dan batu buat meratakan tanah. Seminggu bisa dua kali. Tadi pagi, kami dikirim tiga rit pasir buat menguruk jalan yang rusak parah ini. Setelah dapat pasir, warga gotong-royong memperbaiki jalan.”

Selain bantuan pasir,  warga lain, Gito, mengatakan Kades Klakah juga memberikan bantuan uang kepada RT senilai Rp500.000.

Advertisement

Kades Klakah, Haryono, saat dihubungi Kamis (26/2/2016) tidak berbicara banyak seputar penambangan yang dia kelola di Kali Apu. Dia hanya membenarkan masalah bantuan material bagi warga di sepanjang jalur SSB sebagai bentuk tali asih. “Ya untuk tali asih saja, karena jalan sudah rusak akibat truk-truk pasir.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif