Soloraya
Jumat, 26 Februari 2016 - 23:40 WIB

KEBUTUHAN DARAH BOYOLALI : PMI Boyolali Tak Layani Permintaan Trombosit Darah, Ini Kendalanya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi transfusi darah oleh donor darah sukarela PMI (JIBI/Solopos/Dok.)

Kebutuhan darah Boyolali, PMI tak miliki alat pengolahan darah, sehingga permintaan trombosit darah ditolak.

Solopos.com, BOYOLALI–Palang Merah Indonesia (PMI) Boyolali tidak memiliki alat pembuat komponen darah atau pengolahan darah. Akibat tidak memiliki alat tersebut setiap permintaan trombosit darah bagi pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) dialihkan ke daerah lain.
Staf administrasi PMI Boyolali, Rukayah mengatakan banyaknya kasus DBD di Boyolali sejak awal tahun ini membuat permintaan trombosit darah meningkat. Namun, karena PMI Boyolali tidak memproduksi trombosit darah permintaan dialihkan ke rumah sakit terdekat atau ke daerah lain.

Advertisement

“Kami akhir-akhir ini sering di hubungi rumah sakit dan keluarga pasien DBD untuk meminta trombosit darah untuk transfusi pasien DBD,” ujar Rukayah saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (26/2/2016).

Rukayah mengatakan sudah sejak lama PMI ingin memiliki alat pengolahan darah untuk mencukupi kebutuhan trombosit darah warga Boyolali. Pengajuan proposal sudah pernah dilakukan tetapi sampai sekarang belum ada kepastian. Di Soloraya, lanjut dia, yang memiliki alat khusus pengolahan darah adalah PMI Solo, Wonogiri, dan Klaten. Harga alat tersebut sekitar Rp500 juta.

“Kami berharap tahun depan PMI sudah bisa memenuhui kebutuhan trombosit darah bagi warga Boyolali,” kata dia.

Advertisement

Ia menjelaskan stok darah PMI sampai saat ini sebanyak 225 kantong perinciannya darah golongan A (44 kantong), B (81 kantong), 0 (94 kantong), dan AB (6 kantong). Rata-rata permintaan darah di PMI Boyolali 10-20 kantong/hari. “Sebagian besar stok darah di PMI Boyolali baru hasil donor darah langsung dari warga,” kata dia.

Rukayah menambahkan PMI Boyolali memiliki tiga ruangan khusus untuk melayani masyarakat yakni poliklinik, donor darah, dan markas khusus penanganan korban bencana.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif