Soloraya
Kamis, 25 Februari 2016 - 13:40 WIB

IKON BOYOLALI : Pengunjung Selfie Rusak Tulisan Lembu Suro

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi gedung Lembu Suro yang mengalami kerusakan pada tulisan di luar gedung. Foto diambil Kamis (25/2/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Ikon Boyolali berupa gedung Lembu Suro mengalami kerusakan pada tulisan Lembu Suro.

Solopos.com, BOYOLALI–Gedung Lembu Suro saat ini menjadi salah satu tempat selfie di Boyolali yang cukup populer selain patung Arjuna Wijaya di Simpang Lima, Boyolali.

Advertisement

Gedung Lembu Suro ini baru selesai di bangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali akhir 2015. Sayangnya, baru beberapa bulan eksis menjadi ikon kota, bangunan yang dikenal dengan sebutan sapi ndekem mulai menjadi sasaran perusakan. Pengunjung tidak bertanggung jawab merusak tulisan Gedung Lembu Suro. Sebelumnya tulisan Gedung Lembu Suro bisa terbaca dengan jelas, beberapa huruf di antaranya L, U dan O, kini sudah hilang.

Tak hanya itu, rumput yang sebelumnya ditanam di sekitar gedung sapi ndhekem untuk menambah keindahan gedung, tidak bisa tumbuh maksimal. Rumput tersebut tidak tumbuh bahkan mati terinjak-injak. Papan peringatan bagi pengunjung agar tidak menginjak-injak rumput sepertinya tidak diindahkan.

Seperti diketahui, sapi ndhekem selalu ramai dikunjungi masyarakat. Mulai dari pagi bahkan hingga malam, Gedung Lembu Suro seperti tak pernah sepi.

Advertisement

Bahkan saat tulisan Gedung Lembu Suro tak lagi bisa dibaca lengkap, tak menyurutkan minat untuk selfie di depan papan nama tersebut.

Kepala bagian (Kabag) Humas dan Protokol Setda Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, geram dengan ulah pengunjung yang tidak mau menjaga ikon baru yang hingga saat ini bahkan belum diresmikan.

“Nanti kami perbaiki. Itu rusak karena di pakai buat duduk. Lama-lama rusak,” kata Wiwis, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (25/2/2016).

Advertisement

Kontraktor pelaksana proyek Gedung Lembu Suro adalah PT Platinum Jasa Konstruksi. Anggaran yang dipakai untuk membuat gedung dengan bentuk sapi ndekem mencapai Rp2,761 miliar. Saat ini, proyek tersebut masih dalam masa pemeliharaan. “Jadi, segala kerusakan yang terjadi di gedung tersebut hingga bulan April masih menjadi tanggung jawab kontraktor.”

Wiwis mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga ikon Boyolali agar tetap baik. Gedung tersebut dibangun bukan hanya sebagai gedung VIP tetapi juga bisa dinikmati masyarakat umum sebagai ruang publik.

“Silahkan selfie tetapi harus bertanggung jawab tidak merusak,” imbuh Wiwis.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif