Soloraya
Rabu, 24 Februari 2016 - 22:40 WIB

ASRAMA HAJI DONOHUDAN : Pengelola Kembali Buka Asrama Haji Donohudan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali (JIBI/Solopos/Dok)

Asrama Haji Donohudan, pengelola asrama sempat menutup karena untuk menampung anggota Gafatar.

Solopos.com, BOYOLALI–Pengelola Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali kembali membuka asrama untuk dimanfaatkan masyarakat umum. Sebelumnya asrama tertutup untuk umum selama sebulan setelah dijadikan tempat penampungan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Advertisement

Kepala Urusan Pelayanan dan Promosi Asrama Haji Donohudan, Turmudi, mengatakan mulai pekan kemarin pengelola asrama haji sudah mulai membuka asrama untuk dimanfaatkan masyarakat umum. Meskipun asrama masih dijadikan lokasi penampungan mantan pengikut Gafatar tidak akan mengganggu pelayanan bagi warga yang ingin memanfaatkan gedung.

“Pimpinan kami DPPAD [Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah] Pemprov Jateng menilai jumlah mantan pengikut Gafatar tinggal sedikit sehingga kembali dibuka untuk umum,” ujar Turmudi saat ditemui wartawan di Donohudan, Rabu (24/2/2016).

Advertisement

“Pimpinan kami DPPAD [Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah] Pemprov Jateng menilai jumlah mantan pengikut Gafatar tinggal sedikit sehingga kembali dibuka untuk umum,” ujar Turmudi saat ditemui wartawan di Donohudan, Rabu (24/2/2016).

Turmudi mengatakan pekan pertama dibuka sudah banyak warga yang memanfaatkan dua gedung pertemuan di Asrama Haji Donohudan yakni Musdalifah dan Jeddah untuk acara resepsi pernikahan. Selain itu, kegiatan manasik haji juga sudah banyak mengantre mendaftar.

“Kami menginformasikan kepada masyarakat bagi yang ingin menyewa kamar atau gedung pertemuan sudah dibuka untuk umum,” kata dia.

Advertisement

“Kami sudah banyak menerima tamu yang memanfaatkan gedung untuk kegiatan seperti seminar dan resepsi pernikahan. Paling banyak adalah menasik haji,” kata Turmudi.

Menurut dia, masyarakat umum yang berencana memanfaatkan gedung untuk kegiatan tertentu biasanya memesannya jauh-jauh hari. Ketika asrama digunakan sebagai tempat penampungan secara mendadak terpaksa harus memindahkannya ke gedung lain.

“Kami tetap melakukan koordinasi dengan kepolisian soal pengamanan ketika ada cara di asrama,” kata dia.

Advertisement

Dia menjelaskan semua mantan pengikut Gafatar yang masih bertahan di asrama ditempatkan menjadi satu yakni di Gedung Mekkah.
Sementara Gedung Madinah dikosongkan. Namun, jika Gedung Makkah tidak cukup akan dialihkan sebagian ke Madinah.

Sementara itu, Kepala Pengelola Asrama Haji Donohudan, Sudarman, mengatakan Asrama Haji Donohudan tahun ini ditarget Pendapatan Asli Daerah (PAD) senilai Rp4,3 miliar. Tahun lalu ditarget PAD senilai Rp4 miliar. Kapasitas kamar reguler sekitar 2.000 tempat tidur dan memiliki 40 kamar VIP.

“Aturan tarif sewa diatur dalam Perda dengan rata-rata berkisar Rp1,5 juta sampai Rp 3,5 juta per hari,” ujar Sudarman.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif