Soloraya
Selasa, 23 Februari 2016 - 16:40 WIB

SENGKETA SRIWEDARI : Pemkot akan Lelang Diorama Museum Keris

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas penjaga keamanan, Endar Triyanto, berpatroli di Museum Keris, Jl. Bhayangkara, Solo, Kamis (4/6/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos/dok)

Sengketa Sriwedari, Pemkot terus mematangkan pembangunan Museum Keris di kawasan Sriwedari.

Solopos.com, SOLO–Proses hukum sengketa lahan Sriwedari yang hingga saat ini masih bergulir tidak mengganjal rencana Pemerintah Kota (Pemkot) melanjutkan pembangunan Museum Keris yang berada di Jl. Bhayangkara, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan.

Advertisement

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo Eny Tyasni Suzana menjelaskan pembangunan Museum Keris akan dilanjutkan April mendatang. “April rencananya bagian interior museum akan dikerjakan. Rencananya, Maret nanti proses lelang bisa dimulai,” terangnya saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (18/2/2016).

Eny mengemukakan saat ini proses pembangunan fisik museum untuk sementara disetop lantaran sedang dilaksanakan kajian peninjauan kembali detail engineering design (DED) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Proses lelang menunggu review DED dari Kemendikbud. Kami sudah rapat dengan Dirjen Kebudayaan, harapannya review selesai Februari,” paparnya.

Menurut Eny, fokus pengerjaan interior ke depan menyasar pembuatan diorama dan storyline untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai proses pembuatan hingga penggunaan keris dalam berbagai kegiatan.

Advertisement

“Harapan kami museum tidak hanya memajang koleksi dengan lemari fitrin, tapi juga bisa memberikan informasi yang lengkap dengan sentuhan teknologi canggih. Museum Keris nantinya jadi salah satu museum modern meskipun barang yang dipamerkan bernilai sejarah tinggi,” katanya.

Untuk merealisasikan gagasan tersebut, Eny mengatakan pemerintah telah menggandeng konsultan ahli museum dan perkerisan untuk menyusun diorama. “Nanti ada aplikasi mengenai keris, cara pembuatan keris, material pembuatan keris. Semuanya akan dipajang di sana. Sedangkan untuk tayangan video pembuatan dan seluk beluk keris, akan ditayangkan di ruang audio visual sehari dua kali,” terangnya.

Disinggung soal keamanan museum, Eny mengatakan sistem keamanan disesuaikan dengan standar museum modern. “Setiap lantai ada satu akses pintu utama. Setiap ruangan juga dipasang alarm khusus. CCTV juga dipasang per ruangan biar aman. Sedangkan penataan koleksi, ditata berjenjang sesuai tingkat keunikannya. Lantai tertinggi ditempati karya masterpiece,” ungkapnya.

Advertisement

Menurut Eny, koleksi masterpiece museum keris ke depan tidak dibuat statis namun dinamis. “Saat ini sudah ada 368 keris. Tapi untuk koleksi masterpiece, kami akan menggunakan sistem pinjam dari kolektor Solo dan sekitarnya. Kami sudah mendapatkan kepastian kesediaan kolektor untuk meminjamkan koleksinya. Jadi barang diganti secara berkala,” kata dia.

Sebagai informasi, Mahkamah Agung menolak peninjauan kembali (PK) kasus sengketa lahan Sriwedari yang diajukan oleh Pemkot Solo melawan ahli Waris R.M.T. Wiryodiningrat. Berdasarkan putusan pengadilan, lahan yang masuk sengketa Sriwedari memiliki luas 9,9 hektare termasuk  Stadion Sriwedari, Museum Keris, Gedung Wayang Orang, hingga Museum Radya Pustaka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif