Soloraya
Selasa, 23 Februari 2016 - 08:30 WIB

KINERJA PNS SOLO : Wow, 51 Lurah Kunker ke Surabaya dan Manado, Ini Yang Dipelajari

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rudy-Purnomo sapa PNS pada apel terakhir di Balai Kota Solo, Selasa (28/7/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Kinerja PNS Solo, seluruh lurah di Solo mengikuti kunker ke Surabaya dan Manado selama empat hari.

Solopos.com, SOLO–Seluruh lurah di Kota Solo mengikuti kegiatan kunjungan kerja ke Surabaya, Jawa Timur (Jatim) dan Menado, Sulawesi Utara untuk mempelajari pengelolaan sampah.

Advertisement

Hal tersebut dibenarkan Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Rahmat Sutomo, saat dihubungi Solopos.com, Senin (22/2/2016). Dia mengatakan 51 lurah di Kota Solo mengikuti kegiatan kunjungan kerja di Surabaya dan Menado selama empat hari, Senin-Kamis (22-25/2/2016).

“[Para lurah] Sudah berangkat dari Solo Minggu [21/2/2016]. Mereka terlebih dahulu mengikuti kegiatan ke Surabaya. Setelah dari sana [Surabaya] mereka baru ke Manado untuk mengikuti kegiatan yang sama,” kata Rahmat.

Rahmat menyampaikan 51 lurah mengikuti kunjungan kerja ke Surabaya dan Menado atas inisiasi Bagian Pemerintahan Pemkot Solo dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Solo untuk mempelajari pengelolaan sampah dan bank sampah. Setelah mengikuti kunjungan kerja, dia berharap, para lurah bisa menularkan ilmu dan pengetahuan ke masyarakat.

Advertisement

“Kunjungan kerja memang diperlukan. Mereka belajar pengelolaan sampah dan bank sampah. Pengelolaan sampah di sana [Surabaya dan Menado] sangat baik sehingga patut ditiru. Pengelolaan sampah di mulai dari rumah tangga. Nanti tugaas para lurah menyampaikan langsung hasil belajar ke masyarakat,” jelas Rahmat.

Rahmat menyampaikan pengelolaan sampah di Solo belum terlalu maksimal. Menurut dia, kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri masih kurang. Rahmat menilai masyarakat Kota Bengawan lebih suka untuk langsung membuang sampah di tong sampah atau tempat sampah ketimbang memilahnya terlebih dahulu.

“Kami ingin mengajak masyarakat mengelola sampah. Mereka [para lurah] nantinya memberikan pemahaman secara langsung kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang baik. Mereka harus menularkan informasi yang diperoleh hasil belajar di Surabaya dan Menado,” jelas Rahmat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif