Jogja
Selasa, 23 Februari 2016 - 12:23 WIB

HARI RAYA NYEPI : Umat Hindu Gunungkidul Menggelar Upacara Melasti di Pantai Ngobaran

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para Perangkat Upacara Melasti melakukan Larung Persembahan ke Laut Ngobaran, Desa Kanigoro, kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Senin (22/2/2016).(Mayang Nova Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Hari raya Nyepi di Gunungkidul diawali dengan upacara Melasti di Pantai Ngobaran

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Menyambut Hari Raya Nyepi 1938 Saka, Umat Hindu se- Gunungkidul menggelar Hari Melasti di Pantai Ngobaran, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul. Hari Melasti ini dilaksanakan oleh seluruh Umat Hindu yang ada di wilayah Gunungkidul.

Advertisement

Ida Bagus Wida Kresna, Pembimas Hindu Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, mengatakan Hari Melasti diadakan sebelum Tahun Baru Saka dengan maksud untuk membersihkan diri dari semua perkara dan untuk membuang segala kotoran yang berasal dari jiwa manusia maupun dari alam semesta ke laut lepas.

Pelaksanaan Melasti diadakan sebelum acara Tawur Agung yang nantinya akan digelar di candi terbesar umat Hindu, yakni Candi Prambanan.

“Secara Tradisi, Umat Gunungkidul melaksanakan Hari Melasti pada purnama ke sembilan di Pantai Ngobaran,” kata dia, Senin (22/2/2016).

Advertisement

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa secara historis umat Hindu di Gunungkidul memiliki ikatan dengan pantai Ngobaran. Mereka mempercayai bahwa Pantai Ngobaran merupakan tempat Moksa Brawijaya V, yakni raja Majapahit terakhir. Dengan begitu umat Hindu di Gunungkidul menghormati leluhur dengan menjadikan Pantai Ngobaran sebagai napak tilas leluhur mereka.

Perayaan Melasti melalui beberapa prosesi diantaranya kirab persembahan berupa gunungan serta arca-arca dewa dari seluruh Pura yang ada di Gunungkidul, dilanjutkan dengan persembahyangan, kemudian yang terakhir melakukan prosesi Larung Saji ke laut Ngobaran.

Ia menambahkan dalam prosesi Larung Saji, semua perangkat upacara dan umat Hindu harus menyentuhkan dirinya ke air laut dengan tujuan untuk mendapatkan kesucian kembali.

Advertisement

“Harapannya dengan acara Melasti ini, kita semua dapat introspeksi diri, melepas segala hal negatif seperti kebencian, kata-kata dan perbuatan yang kurang baik. Supaya kita menjadi probadi yang lebih baik ke depannya,” katanya.

Acara tersebut tak hanya dihadiri oleh umat Hindu Gunungkidul saja, namun juga beberapa pejabat daerah Kecamatan Saptosari, jajaran Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul, serta warga setempat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif