Jateng
Senin, 22 Februari 2016 - 02:50 WIB

PELAYANAN KESEHATAN KUDUS : Pembangunan Unit Paru RSUD Kudus Segera Terealisasi

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelayanan perizinan (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Pelayanan kesehatan di Kabupaten Kudus bakal kian meningkat seiring segera dibangunnya unite perawatan jantung dan paru di RSUD Loekmonohadi Kudus.

Semarangpos.com, KUDUS — Keinginan masyarakat Kudus memiliki rumah sakit yang memiliki fasilitas pelayanan bagi penderita penyakit jantung dan paru segera terwujud. Hal ini menyusul rencana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmonohadi yang berencana membangun unit perawatan jantung dan paru dalam waktu.

Advertisement

Direktur RSUD Loekmonohadi Kudus, Abdul Azis Achyar, mengaku pembangunan unit perawatan jantung dan paru di rumah sakitnya bakal segera direalisasikan. Tahapan pembangunan saat ini masih dalam proses lelang pengadaan konsultan manajemen konstruksi.

“Kami berharap, lelang pengadaan konsultan manajemen konstruksi bisa rampung awal Maret 2016. Sehingga lelang konstruksi bisa dimulai pertengahan Maret 2016,” kata Abdul Azis, Minggu.

Advertisement

“Kami berharap, lelang pengadaan konsultan manajemen konstruksi bisa rampung awal Maret 2016. Sehingga lelang konstruksi bisa dimulai pertengahan Maret 2016,” kata Abdul Azis, Minggu.

Dengan adanya konsultan manajemen konstruksi, kata dia, detail engineering design (DED) atau bestek gambar kerja detail yang disusun tahun 2015 bisa diulas kembali untuk mengetahui kemungkinan adanya kekurangan sebelum proses lelang konstruksi.

Jika dalam waktu sepekan pengulasan DED bisa selesai, maka lelang konstruksi bisa dimulai pertengahan Maret 2016.

Advertisement

Dengan target pekerjaan selama tujuh bulan, kata dia, pada pertengahan November 2016 tentu bisa selesai.

Sesuai perencanaan, lanjut Abdul Azis, pembangunan unit paru bakal menghabiskan anggaran hingga Rp40 miliar untuk bangunan empat lantai. Dana pembangunan unit paru dan jantung tersebut, bersumber dari dana bagi hasil cukai dan tembakau (DBHCHT).

Awalnya, pembangunan unit paru direncanakan tahun 2015, namun karena terkendala soal penyusunan DED, akhirnya mundur dan diperkirakan baru bisa direalisasikan tahun ini.

Advertisement

Bangunan baru tersebut, nantinya akan dijadikan layanan unit jantung, pembuluh darah, dan perawatan paru.

Sejauh ini, fasilitas yang tersedia untuk melayani pasien yang menderita penyakit jantung dan paru memang kurang memadai karena pemeriksaan kedua penyakit tersebut masih mengandalkan dokter spesialis penyakit dalam.

Khusus penanganan penyakit paru, memang dibutuhkan unit layanan tersendiri yang terpisah dengan pasien yang mengalami penyakit lainnya.

Advertisement

Dalam rangka mempersiapkan unit perawatan jantung tersebut, RSUD Loekmonohadi juga mempersiapkan tenaga medisnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif