Soloraya
Senin, 22 Februari 2016 - 09:25 WIB

BANJIR SUKOHARJO : Warga Sukoharjo Andalkan Aplikasi FEWEAS untuk Deteksi Banjir

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Papan duga di tepi Bengawan Solo, wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

Banjir Sukoharjo diantisipasi dengan berbagai cara salah satunya pemantauan via aplikasi smartphone.

Solopos.com, SUKOHARJO – Aplikasi sistem peringatan dini banjir dan pemantauan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo bernama Flood Eraly Warning-Early Actions System (FEWEAS) dinilai mampu mendeteksi ancaman terjadinya banjir.

Advertisement

Warga khususnya yang berdomisili di bantaran Sungai Bengawan Solo dapat memantau tinggi muka air saat terjadi hujan lebat. Warga Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Nanang, 28, mengaku mengunduh aplikasi FEWEAS via smartphone beberapa hari lalu.

Menurut dia, aplikasi tersebut sangat membantu masyarakat dalam memantau tinggi muka air. Kebetulan, Nanang berdomisili di bantaran Sungai Bengawan Solo yang berpotensi banjir.

Advertisement

Menurut dia, aplikasi tersebut sangat membantu masyarakat dalam memantau tinggi muka air. Kebetulan, Nanang berdomisili di bantaran Sungai Bengawan Solo yang berpotensi banjir.

“Saya diberi tahu teman ada aplikasi khusus untuk memantau tinggi muka air sungai. Fitur yang dapat diakses cukup banyak dan sangat membantu masyarakat yang berdomisili di sekitar bantaran sungai,” kata dia, saat ditemui di wilayah Desa Kadokan, Minggu (21/2/2016).

Menurut dia, selain tinggi muka air, masyarakat juga dapat mengamati curah hujan maupun prediksi banjir mulai dari hulu hingga hilir Sungai Bengawan Solo.

Advertisement

“Tidak hanya di wilayah Soloraya seperti Sukoharjo dan Solo, prediksi banjir dapat dipantau hingga wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur,” ujar dia.

Sebelum ada aplikasi tersebut, masyarakat yang mendiami daerah langganan banjir hanya mengandalkan pantauan langsung di sekitar sungai saat turun hujan dengan intensitas tinggi.

“Mungkin belum banyak masyarakat yang mengunduh aplikasi FEWEAS karena peluncurannya bulan ini. Saya akan memberi tahu warga lainnya agar segera mengunduh aplikasi ini lantaran sangat membantu dalam mendeteksi terjadinya banjir,” terang dia.

Advertisement

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Suprapto, mengungkapkan juga telah mengunduh aplikasi FEWEAS via smartphone.

Saat terjadi hujan lebat, ia selalu meng-update pantau tinggi muka air setiap jam. Hal itu dilakukan untuk memprediksi luapan air Sungai Bengawan Solo terutama di wilayah Kecamatan Mojolaban dan Grogol.

“Sebelumnya kami memantau daerah rawan banjir melalui early warning system (EWS) di sekitar Jembatan Bacem. Sekarang lebih mudah lewat aplikasi FEWEAS,” jelas Suprapto.

Advertisement

Hal senada diungkapkan Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Sukoharjo, Ismoyo Sidik. Dia dan para sukarelawan PMI selalu memantau tinggi muka air dan prediksi banjir melalui aplikasi FEWEAS.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif