Jateng
Minggu, 21 Februari 2016 - 18:50 WIB

KECELAKAAN AIR : Seorang Pelajar Hilang di Pantai Suwuk, Korban Kecelakaan Air di Jateng Bertambah

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi korban tenggelam (JIBI/Solopos/Dok.)

Kecelakaan air di wilayah Jawa Tengah kembali bertambah.

Semarangpos.com, KEBUMEN – Korban kecelakaan air di wilayah Jawa Tengah kembali bertambah menyusul hanyutnya salah seorang pelajar Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) Gombong, Kebumen, di Pantai Suwuk, Puring, Kebumen, Minggu (21/2/2016) siang. Hanyutnya pelajar yang diketahui berama Ahmad Burhanudin, 15 tahun, warga Desa Kalitengah RT 3, RW III, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, ini pun menambah daftar korban jiwa akibat kecelakaan air di Jateg selama tahun ini menjadi sembilan orang.

Advertisement

Peristiwa nahas yang menimpa Ahmad Burhanudin ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, korban bersama tiga rekannya, yakni Aulia Aziz Permana, 14 tahun, warga Desa Semanda, Kecamatan Gombong, Heri Saputra, warga Desa Kalitengah dan Giovany May Adity, yang juga warga Kalitengah, sedang berwisata di Pantai Suwuk.

“Berdasar informasi yang kami terima dari anggota SAR Elang Perkasa Kebumen, korban bersama rekannya, Aulia dan Heri, berenang di pantai sekitar pukul 13.00 WIB. Selang 15 menit, datang gelombang tinggi dan menerjang ketiga anak itu. Kedua anak lainnya bisa menyelamatkan diri, sementara korban terseret gelombang hingga ke tengah dan hilang,” ujar Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap, Mulwahyono, Minggu.

Setelah menerima informasi itu, Basarnas Pos SAR Cilacap langsung menurukan tim yang terdiri dari SAR Elang Perkasa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, Polsek Purinh dan Koramil Puring yang juga dibantu warga untuk mencari korban. Namun, hingga saat ini korban belum ditemukan.

Advertisement

Sementara itu, prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Feriharti Nugrohowati, mengatakan bahwa gelombang tinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta akibat adanya peningkatan kecepatan angin.

“Oleh karena itu, kami telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku sejak hari Minggu (21/2), pukul 10.00 WIB, hingga Selasa (23/2), pukul 10.00 WIB,” katanya.

Dalam hal ini, kata dia, tinggi gelombang signifikan 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di pantai selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta serta Samudra Hindia selatan Jateng-Yogyakarta.

Advertisement

Kendati demikian, dia memprakirakan tinggi gelombang maksimum bisa mencapai dua kali tinggi gelombang signifikan.

Terkait hal itu, dia mengimbau wisatawan yang mengunjungi pantai untuk tidak berenang terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu.

Selain itu, lanjut dia, nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil diimbau waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi saat melaut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif