News
Selasa, 16 Februari 2016 - 01:00 WIB

BENCANA ALAM : Antisipasi Bencana, BNPB Gelontorkan Rp150 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bencana tanah longsor susulan terjadi di Dusun Tasin, Desa Beruk, Jatiyoso, Jumat (12/2/2016) pukul 00.30 WIB. Tanah longsor menyapu lahan pertanian, jembatan, 1 excavator, 1 ekor sapi, 3 ekor kambing, satu rumah dan toko, dan membendung sungai yang mengalir di dekat Dusun Jengglong. (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Bencana alam masih mengancam seiring makin kuatnya intensitas hujan hingga pertengahan bulan ini.

Solopos.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyalurkan dana siap pakai senilai Rp150 miliar kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang ada di wilayah rawan banjir dan longsor.

Advertisement

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan pihaknya telah menyalurkan Rp150 miliar kepada BPBD di wilayah rawan banjir dan longsor. Hal tersebut sebagai salah satu bentuk bantuan dan penanganan darurat terhadap bencana.

“BNPB juga melakukan penguatan logistik, peralatan kendaraan, tenda, makanan siap saji, obat-obatan, alat SAR, radio komunikasi, pembangunan pusat pengendali operasi, dan peralatan dapur umum,” katanya di Jakarta, melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (15/2/2016).

Sutopo menuturkan BNPB juga telah menyalurkan dana siap pakai dengan total Rp3 miliar kepada Kabupaten Aceh Utara, Solok Selatan, Solok, Lima Puluh Kota, Kampar, Rokan Huku, Kota Medan, Binjai, Merangin, Bungi, Indramayu, dan Provinsi Bangka Belitung.

Advertisement

Daerah tersebut masing-masing mendapatkan Rp250 juta sebagai bentuk bantuan penanganan darurat untuk penyelamatan, pertolongan, dan pemenuhan kebutuhan darurat, serta perbaikan kerusakan darurat saat terjadi darurat banjir.

Sejak 1 Januari 2016 hingga 12 Februari 2016 telah terjadi bencana banjir dan tanah longsor di 290 kabupaten/kota. Bencana tersebut juga telah mengakibatkan 45 orang tewas, 48 orang luka-luka, dan ribuan rumah rusak.

Pada periode yang sama, BNPB juga mencatat ada 122 kejadian banjir di 23 provinsi, dengan 14 korban tewas, 946.000 orang mengungsi, 1.767 rumah rusak, dan 281 bangunan fasilitas umum rusak.

Advertisement

Selain itu, telah terjadi 65 kejadian tanah longsor di 12 provinsi yang menyebabkan 29 orang tewas, 11 orang luka-luka, 1.319 orang mengungsi, dan 387 rumah rusak. Kemudian puting beliung terjadi sebanyak 103 kali di 17 provinsi, dan menimbulkan dua korban jiwa, 34 orang luka-luka, 779 orang mengungsi, serta 1.660 rumah rusak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif