Jatim
Senin, 15 Februari 2016 - 09:05 WIB

BANJIR BOJONEGORO : Banjir Masih Intai Hilir Bengawan Solo, Kecuali Bojonegoro

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perahu menyeberangkan penumpang melintasi Bengawan Solo, wilayah Bojonegoro, Jatim. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

Banjir Bojonegoro diduga tidak akan terjadi lagi dalam waktu dekat kendati status Bengawan Solo masih Siaga Banjir.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur menyatakan status kawasan hilir Bengawan Solo masih Siaga Banjir, kecuali Bojonegoro.

Advertisement

“Bengawan Solo di Bojonegoro aman, dengan ketinggian air 11,53 meter (siaga I-13,00 meter), Minggu pukul 18.00 WIB,” kata Pandu, petugas di Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Minggu (14/2/2016).

Oleh karena itu, lanjut dia, pemantauan ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro, juga di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari kota ke arah hulu, dilakukan tiga jam sekali. “Ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, juga di bawah siaga banjir,” tandasnya.

Tapi, menurut dia, pemantauan ketinggian air Bengawan Solo, di daerah hilirnya, Tuban dan Lamongan, masih dilakukan setiap jam sekali, karena statusnya masih siaga banjir.

Advertisement

Lamongan Siaga Banjir
Sesuai data, lanjut dia, ketinggian air mulai Babat, Plangwot/Karanggeneng, Laren, dan Kuro, semuanya di Lamongan, masing-masing 7,49 meter (siagaI), 5,38 meter (siaga II), 4,02 m (Siaga II) dan 1,94 m (Siaga I). “Tapi saat ini air berangsur-angsur surut,” jelas dia.

Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, menambahkan Bengawan Solo di daerah hilir, Jawa Timur, akan cenderung surut dalam dua hari ke depan. Begitu pula, lanjutnya, ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro aman, paling tidak dalam dua hari, karena ketinggian air di daerah hulu, Jawa Tengah, juga Ngawi, di bawah siaga banjir.

“Meskipun demikian kewaspadaan menghadapi ancaman banjir Bengawan Solo tetap kita lakukan, sebab curah hujan masih tinggi selama Februari,” ucapnya.

Advertisement

Siaga Tanah Longsor
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro AndiK Sudjarwo, menjelaskan kewaspadaan menghadapi ancaman bencana tidak hanya banjir luapan Bengawan Solo, dan banjir bandang, tapi juga tanah longsor.

“Banjir bandang berpotensi terjadi di wilayah kami, sebab curah hujan mencapai puncaknya selama Februari,” katanya, menegaskan.

Ia menyebutkan daerahnya yang rawan banjir bandang, antara lain, di wilayah selatan, seperti di Kecamatan Temayang, dan Kedewan. “Di daerah setempat setiap terjadi hujan deras selalu terjadi banjir bandang,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif