Teknologi
Jumat, 12 Februari 2016 - 05:00 WIB

TEKNOLOGI TERBARU : BPPT Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Youtube)

Teknologi terbaru pembangkit listrik tenaga panas bumi sedang dikembangkan BPPT untuk kepualauan Indonesia.

Solopos.com, NUSA DUA — Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan teknologi terbaru pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) skala kecil untuk kawasan kepulauan Indonesia.

Advertisement

Kepala BPPT, Unggul Priyanto, mengatakan Kawasan kepulauan Indonesia kebanyakan memiliki potensi panas bumi di bawah 3 Megawatt. “Energi geotermal ini sayang jika tidak dimanfaatkan, bisa untuk menggantikan energi diesel di pulau-pulau di NTT, NTB atau di Maluku yang selama ini kurang memadai,” kata Priyanto, dilansir Kantor Berita Antara, Kamis (11/2/2016).

Selama ini, teknologi terbaru pembangkit listrik tenaga panas bumi skala kecil tidak pernah dibangun karena dinilai tidak ekonomis. Padahal teknologi itu bermanfaat bagi masyarakat kepulauan, apalagi jika semua komponen diproduksi oleh perusahaan nasional.

Ia mencontohkan generator pembangkit listrik bisa dibuat oleh PT Pindad, turbinnya oleh PT Nusantara Turbin dan Propulsi (NTP) anak perusahaan PT DI, kondensor oleh PT Boma Bisma Indra dan desain oleh BPPT, yang dengan demikian meniadakan berbagai komponen impor.

Advertisement

BPPT, lanjut Unggul, juga sedang membangun percontohan pemanfaatan uap panas buangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) yang selama ini tidak dimanfaatkan, bekerja sama dengan Jerman.

“Uap panas sisa hasil buangan PLTPB di Lahendong yang suhunya lebih dari 100 derajat Celcius masih bisa dipakai lagi untuk membangkitkan tenaga listrik hingga 500 kw. Ini akan jadi percontohan peningkatan kapasitas PLTPB,” katanya.

Menurut Unggul, program pemanfaatan energi alternatif seperti panas bumi tidak seharusnya tersendat oleh turunnya harga minyak, karena cadangan energi fosil selain tidak bersih juga pasti akan habis.

Advertisement

Forum bertema Bridging the Gap, Promoting Global Partnership yang dibuka Wakil Presiden Jusuf Kala itu dihadiri lebih dari 700 orang, termasuk Menteri Energi negara sahabat, perwakilan pemerintah negara sahabat, hingga perwakilan organisasi internasional, sektor publik dan swasta, serta para ahli, praktisi, dan akademisi di bidang energi bersih.

Tujuan forum energi bersih itu adalah untuk menjembatani perbedaan dan memperlihatkan Center of Excellence (CoE) energi bersih kepada komunitas internasional sebagai pijakan menuju kerja global penyebaran energi bersih.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif