Jatim
Jumat, 12 Februari 2016 - 02:05 WIB

FOTO PERKEBUNAN TRENGGALEK : Penghujan, Getah Pinus Menyusut

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penyadap menuangkan getah pinus hasil sadapan sebulan di hutan Kampak-Munjungan, Trenggalek, Rabu (10/2/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Perkebunan Trenggalek turun produksi.

Penyadap mengais sisa getah pinus hasil sadapan sebulan di hutan Kampak-Munjungan, Trenggalek, Rabu (10/2/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Advertisement

Penyadap getah pinus di hutan Kampak-Munjungan, Trenggalek, Rabu (10/2/2016), mengeluhkan penurunan volume produksi getah pinus selama musim penghujan ini. Penurunan volume getah hasil sadapan selama musim penghujan mencapai 30%.

Penyadap menimbang getah pinus hasil sadapan sebulan di hutan Kampak-Munjungan, Trenggalek, Rabu (10/2/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Jika pada musim kemarau getah hasil sadapan mereka rata-rata 2,9 ton/bulan, maka pada musim penghujan hanya 2 ton/bulan. Getah pinus hasil perkebunan Trenggalek itu biasa dijual dengan harga Rp3.600/kg.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif