Jogja
Jumat, 12 Februari 2016 - 01:40 WIB

KESEHATAN MASYARAKAT : Waspadai DBD Saat Puncak Musim Hujan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nyamuk Aedes Aegypti jenis inilah yang menyebarkan penyakit chikungunya dan DBD lewat gigitan pada manusia. (Dok/JIBI/Solopos)

Dinas Kesehatan Gunungkidul mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan gigitan nyamun tersebut.

 

Advertisement

Harianjogja.com, WONOSARI – Memasuki puncak musim hujan menjadi masa yang paling disukai nyamuk Aedes Aegypti untuk berkembangbiak. Untuk itu, Dinas Kesehatan Gunungkidul mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan gigitan nyamun tersebut.

Data dari Dinkes, hingga Kamis (11/2) di Gunungkidul sudah ada 125 pasien yang terserang DBD. Meski belum ada korban jiwa, masayarakat harus tetap waspada karena jika terlambat dalam penangan bisa berakibat fatal.

Menurut Kepala Dinkes Gunungkidul Agus Prihastoro, pencegahan penyakit DBD gampang-gampang susah, karena yang terpenting adalah menjaga kebersihan lingkungan dan terus menjalankan prinsip pola hidup bersih dan sehat. Dia menjelaskan, pola-pola pencegahan DBD mulai dari menguras, mengubur dan menutup (dikenal dengan 3M) sudah sangat dihafal oleh masyakat.

Advertisement

Namun demikian, dibutuhkan kesadaran dan tindakan nyata dari masyarakat untuk melakukan beberapa langkah tersebut.
“Harus benar-benar dilakukan dan bukan hanya sebatas semboyan. Kami berharap masyarakat mau ikut dalam pemberaantasan sarang nyamuk di sekitar lingukngan masing-masing,” kata Agus kepada wartawan, Kamis (11/2).

Dia menambahkan, untuk pencegahan pihaknya juga sudah menyediakan bubuk abate yang siap dibagikan kepada masyarakat. Agus pun berjanji berapa pun jumlah yang diinginkan akan dipenuhi melalui seluruh puskesmas yang ada di kecamatan-kecamatan. “Selain itu, kami juga terus melakukan sosialisasi agar kesadaran warga semakin meningkat dan penyebaran penyakit DBD bisa dikurangi,” ungkap mantan Inspektur Inspekotar Daerah Gunungkidul ini.

Selain upaya pencegahan, Agus juga mengingatkan untuk mewaspadai gigitan nyamuk saat pagi dan sore hari. Di waktu-waktu itu merupakan masa peredaran nyamuk penyebar DBD. “Kalau pagi biasanya pukul 08.00-10.00 WIB, sedang untuk sorenya mulai pukul 14.00-15.00 WIB,” tutur dia.
Lebih jauh dikatakan Agus, penyebaran nyamuk demam berdarah merata di seluruh wilayah.

Advertisement

Beberapa kecamatan yang sudah melaporkan adanya pasien DBD antara lain Kecamatan Wonosari, Playen, Karangmojo, Saptosari, Tepus, Nglipar. “Untuk jumlahnya saya kurang hafal, tapi kalau dilihat dari jumlah penderitanya, Wonosari-lah merupakan wilayah yang banyak diserang DBD,” kata Agus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif