Jateng
Jumat, 12 Februari 2016 - 11:50 WIB

HARI KASIH SAYANG : Siswa SD Muhammadiyah 1 Semarang Tolak Perayaan Hari Valentine

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan siswa SD Muhammadiyah 1 Semarang menenteng spanduk yang berisi penolakan Hari Valentine. Aksi ini dilakukan para siswa-siswi SD Muhammadiyah 1 itu di sekitar lingkungan sekolahnya di Jl Mangga 1 No 7, Semarang, Jumat (12/2/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos)

Hari Kasih Sayang atau biasa disebut Valentine’s Day ditolak para siswa SD Muhammadiyah 1 Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Perayaan Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang yang diperingati setiap tanggal 14 Februari selama ini memang menimbulkan sikap pro dan kontra di antara masyarakat Indonesia. Tak terkecuali dari para siswa SD Muhammadiyah 1 Semarang yang terletak di Jl Mangga 1 No 7, Semarang.

Advertisement

Mendekati Hari Valentine, ratusan siswa SD Muhammadiyah 1 ini bahkan berani menggelar aksi guna menolak perayaan Hari Valentine, Jumat (12/2/2016). Mereka menyuarakan penolakan Hari Valentine sambil membawa spanduk yang di antaranya bertuliskan “Kami Pelajar Muhammadiyah, Menolak Valentine Day, Karena Merusak Akhlak”, “Say No To Valentine Day”, dan “Valentine Day Haram”.

Gerimis yang mengguyur Kota Semarang sejak Jumat pagi pun seakan tak menyurutkan niat mereka. Mereka bahkan rela mengusung spanduk itu sambil meneriakan “Valentine Haram” ke jalanan di sekitar lingkungan sekolah.
Salah satu siswa, Azskya Qorsya Salwa Rambing, mengaku meski masih berusia 10 tahun, ia sudah paham tentang perayaan Hari Valentine. Baginya perayaan Hari Valentine itu tidak sesuai dengan budaya umat Islam.

“Valentine itu Hari Kasih Sayang dan haram hukumnya, karena di hari itu banyak yang berpacaran, bergandengan dan orang-orang dewasa sering berciuman. Itu haram karena bisa merusak akhlak kita. Makanya, kami sebagai siswa-siswi Muhammadiyah menolaknya,” ujar siswi kelas IV SD itu saat dijumpai Semarangpos.com di sela-sela aksi.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Semarang, Trio Hermawan, mengaku bahwa aksi ini dilakukan atas inisiatif dari para guru. Aksi itu dilakukan sebagai salah satu sikap untuk membentengi para siswanya dari budaya barat yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah Islam.

“Merayakan Valentine itu bukanlah budaya Islam. Jadi jangan sampai dijadikan budaya di Indonesia, karena itu kami bersama para siswa menggalang aksi ini. Dengan aksi ini kami berharap bisa membentengi para siswa dari ajaran sesat yang tidak sesuai dengan kaidah Islam,” terang Trio.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif