Jogja
Jumat, 12 Februari 2016 - 02:40 WIB

ANTISIPASI BENCANA : Polres Sleman Siagakan Ribuan Personel

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana alam angin kencang. (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Hal itu dilakukan karena wilayah Sleman kerap mengalami bencana selama musim hujan.

 

Advertisement

 

Harianjogja.com, SLEMAN– Polres Sleman menyiapkan ribuan personel untuk kesiapsiagaan bencana. Hal itu dilakukan karena wilayah Sleman kerap mengalami bencana selama musim hujan.
Wakil Kepala Polres Sleman, Kompol Sri Wibowo menjelaskan Polres memiliki sekitar 2.000 personil di bawah yang siap dikerahkan untuk melakukan pengawasan dan mengantisipasi potensi bencana yang bisa saja terjadi. Menurutnya, wilayah Sleman memiliki banyak potensi bencana mulai erupsi gunung merapi, gempa bumi, longsor dan angin kencang.
Untuk menegaskan kesiapan tersebut, kepolisian melakukan Gelar Pasukan Rencana Kontijensi Aman Nusa dalam upaya mengantisipasi bencana alam. “Kami menyiagakan dua ribu personil termasuk dari Polsek-Polsek. Sementara yang mengikuti apel siaga bencana hanya 725 personil,” katanya saat ditemui usai Apel Siaga Bencana di Lapangan Denggung, Kamis (11/2/2016).
Wibowo berharap, kerugian yang muncul akibat fenomena alam dapat ditekan dengan menyiapkan kesiagaan tim kepolisian bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman. Seluruh elemen pemerintahan dan aparat, diharapkan bisa lebih mewaspadai kemungkinan bencana yang bisa terjadi. “Kami juga melakukan beberapa upaya siaga bencana. Mulai dari sisi administrasi, teknis penanggulangan bencana hingga pembentukan satuan tugas inti bencana,” jelaskan.
Saat ini, kata Wibowo, seluruh Polsek dilengkapi dengan sejumlah perlengkapan siaga bencana. Seperti linggis, sekop, gergaji elektrik, parang, dan sabit. Seluruh personil juga sudah dikondisikan untuk memiliki keterampilan penanganan bencana. “Sleman merupakan jalur lintas provinsi. Seringkali ada pohon yang rubuh akibat angin kencang dan mengganggu lalu lintas. Maka itu perlu ada kesiagaan di setiap Polsek,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Sleman, Julisetiono Dwi Wasito mengemukakan, jenis potensi bencana yang terjadi berupa erupsi Merapi, banjir lahar dingin, longsor, kekeringan, dan kebakaran. Namun pada musim penghujan ini, bencana yang harus benar-benar diantisipasi adalah tanah longsor. Pasalnya selama dua pekan terakhir sudah terjadi longsor tebing di tiga titik. Antara lain Prambanan, Moyudan, dan Tempel.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif