Jateng
Jumat, 12 Februari 2016 - 13:50 WIB

ABORSI ILEGAL : Pihak Ponpes Tidak Tahu Menahu Santriwatinya Lakukan Aborsi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

Aborsi ilegal diduga dilakukan santriwati sebuah pondok pesantren di kasawan Tembalang, Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pondok Pesantren (Ponpes) Az Zuhri di kawasan Ketileng, Tembalang, Semarang, tidak mengetahui jika ada salah satu santriwatinya yang diduga melakukan aborsi. Saat dimintai keterangan Semarangpos.com, para pengurus Ponpes justru mengaku kaget dengan kabar itu.

Advertisement

Kabar dugaan aborsi yang dilakukan santriwati Ponpes Az Zuhri itu terungkap setelah warga maupun pihak RSUD Ketileng melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian sektor (Polsek) Tembalang, Rabu (10/2/2012) malam WIB.

Saat itu, santriwati yang berinisal N, 20, warga Pusakajati RT 6/RW II, Kabupaten Subang, Jawa Barat itu, dibawa ke RSUD Ketileng setelah mengalami pendarahan cukup banyak. Dari keterangan pihak kepolisian N diduga kuat telah menggugurkan kandungannya dengan meminum pil yang dibeli secara online oleh kekasihnya, D, 24, Ledokdawan RT 7/RW V, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.

Advertisement

Saat itu, santriwati yang berinisal N, 20, warga Pusakajati RT 6/RW II, Kabupaten Subang, Jawa Barat itu, dibawa ke RSUD Ketileng setelah mengalami pendarahan cukup banyak. Dari keterangan pihak kepolisian N diduga kuat telah menggugurkan kandungannya dengan meminum pil yang dibeli secara online oleh kekasihnya, D, 24, Ledokdawan RT 7/RW V, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.

D hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Tembalang dan bahkan sudah ditetapkan sebagai tersangka karena melanggar pasal 299 dan 348 KUHP dengan ancaman kurungan penjara 5 tahun. Sementara, N hingga kini masih menjalani perawatan insentif di RSUD Ketileng.

Salah satu sumber di kepolisian bahkan mengaku dugaan aborsi menguat setelah ditemukan janin hasil aborsi yang dibungkus sarung di bagasi motor milik pelaku.

Advertisement

“Enggak tahu Mas ada yang dirawat atau tidak. Soalnya semalam [Kamis, 11 Februari 2016] seluruh santri dan pengurus sibuk menggelar acara haul,” ujar salah satu pengurus Ponpes yang enggan disebutkan namanya.

Sementara itu, salah satu pengurus ponpes lainnya, Nabhan, membenarkan jika ada santriwatinya yang dirawat di RSUD Ketileng pada Rabu malam. Namun, ia membantah jika santriwati itu dirawat karena mengalami pendarahan.

“Iya memang ada santriwati yang sakit dan dibawa ke RSUD Ketileng. Sakitnya kalau enggak salah diare. Kalau aborsi jelas-jelas enggak mungkin,” ujar Subhan.

Advertisement

Berdasar keterangan yang diterima dari sumber Semarangpos.com, sebelumnya atau Kamis petang. N memang merupakan salah satu santri di ponpes yang terletak di kawasan Ketileng.

“Memang benar ia salah satu santriwati pondok pesantren. Saya enggak mau menyebutkan ponpes mana. Tapi, pastinya ponpes itu terletak di Jl Ketileng No 13 A, Tembalang,” ujar sumber itu saat dihubungi via telephone seluler.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif