News
Kamis, 11 Februari 2016 - 18:00 WIB

TIKET KERETA API : Harga Tiket 5 KA Ekonomi Turun Rp4.000, Termasuk Senen-Purwosari

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penumpang kereta api (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Tiket kereta api (KA) kelas ekonomi akan turun Rp4.000. Ada lima KA, salah satunya KA Bengawan jurusan Senen-Purwosari.

Solopos.com, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia [Persero] Daerah Operasional (Daops) 1 Jakarta lakukan penyesuaian tarif lima kereta api [KA] kelas ekonomi sebesar Rp4.000 dari harga sebelumnya. Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Bambang S. Prayitno menuturkan lima kereta api tersebut adalah KA Brantas, KA Bengawan, KA Matarmaja, KA GBM Selatan, dan KA Serayu.

Advertisement

Tiket KA Brantas jurusan Pasar Senen–Kediri pulang pergi [PP] yang pada 2015 seharga Rp90.000, turun menjadi Rp86.000. KA Bengawan relasi Pasar Senen–Purwosari PP yang tarif sebelumnya Rp80.000 turun menjadi Rp76.000. KA GBM Selatan relasi Pasar Senen–Surabaya Gubeng PP menjadi Rp106.000 dari Rp110.000.

Adapun KA Matarmaja relasi Pasar Senen–Malang dari Rp115.000 menjadi Rp111.000 dan KA Serayu relasi Pasar Senen–Kroya–Purwekerto yang sebelumnya sebesar Rp70.000 turun menjadi Rp66.000. “Penyesuaian tarif tersebut akan mulai berlaku pada 1 April 2016,” kata Bambang, Jakarta, Kamis (11/2/2016).

Dia menambahkan dasar pemberlakuan penyesuaian tarif tersebut tertuang dalam SK Direksi PT KAI Kep.U/II.003/XI/1/KA-2015 pada 11 November 2015 tentang Syarat dan Tarif angkutan penumpang. Adapun, penyesuaian tarif yang dilakukan tersebut sesuai dengan yang tercantum dalam Peraturan Menteri (PM) Perhubungan No. 13/2016 yang mengubah PM No. 198/2015 tentang Tarif Angkutan Orang Dengan Kereta Api Kelas Ekonomi.

Advertisement

Terkait adanya penyesuaian tarif tersebut, Bambang menuturkan penumpang yang telah memiliki tiket melalui pemesanan sebelumnya dapat menerima selisih tarif yang ada secara tunai di stasiun kedatangan. Dengan adanya penurunan itu, dia berharap, minat masyarakat untuk tetap memilih kereta api sebagai moda transportasi akan meningkat.

Turunnya tarif KA kelas ekonomi tersebut juga berarti membuat subsidi mengalami peningkatan sebesar 20% dari tahun lalu menjadi sekitar Rp1,82 triliun dari Rp1,52 triliun.

Terkait dengan penurunan tarif kelas ekonomi tersebut, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko pada 19 Januari 2016 silam menuturkan, seiring dengan turunnya harga bahan bakar minyak [BBM] solar.

Advertisement

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Riset Masyarakat Transport Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menuturkan, penurunan tersebut wajar mengingat harga BBM juga mengalami penurunan. Terkait kurang atau tidaknya penurunan tersebut, Djoko mencontohkan, turunnya harga minyak 10% tidak serta merta membuat harga tiket juga turun 10% karena ada komponen lainnya, seperti komponen roda atau mesin yang masih diimpor.

Penurunan tersebut, dia menuturkan, juga akan membuat penumpang ekonomi yang saat ini sudah banyak menjadi lebih banyak lagi. Adapun, naiknya subsidi akibat turunnya tarif KA kelas ekonomi tersebut Djoko menuturkan tidak akan masalah bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif