Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.
Solopos.com, SOLO – Puluhan lampion Imlek yang dipasang menghiasi kawasan Pasar Gede raib. Hilangnya lampion itu diduga akibat ulah tangan jahil. Kabar ini menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Kamis (11/2/2016).
Kabar lain, Bangunan Kantor Desa Karangduren, Kebonarum, Klaten, terancam digusur. Hal itu lantaran bangunan tersebut berada di tanah milik warga. Proses tukar guling tanah desa dengan tanah milik warga itu terhambat ketiadaan bukti tertulis perjanjian penggunaan tanah pribadi itu untuk kantor desa dan penggunaan tanah kas desa oleh si pemilik tanah sebagai kompensasi.
Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Kamis, 11 Februari 2016;
Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Kamis, 11 Februari 2016;
TAHUN BARU IMLEK: Puluhan Lampion Pasar Gede Raib
Puluhan lampion Imlek yang dipasang menghiasi kawasan Pasar Gede raib. Hilangnya lampion itu diduga akibat ulah tangan jahil. Berdasarkan pantauan Espos, Rabu (10/2), lampion yang hilang terletak di deretan bawah di sekitar jembatan Pasar Gede.
HARI RAYA GALUNGAN: Semerbak Dupa dan Sesaji Jadi Simbol Kemenangan Dharma
Rabu (10/2), waktu menunjukkan pukul 09.30 WIB. Lelaki dan perempuan, tua, muda, dan anak-anak umat Hindu warga Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, dengan mengenakan pakaian rapi berbondong-bondong menuju kompleks Candi Ceto. Mereka menjinjing aneka makanan yang dibungkus kain batik aneka warna.
Di kompleks candi mereka segera menuju ke pelataran yang digunakan untuk sembahyang. Makanan sesaji yang terbungkus kain batik diletakkan di dekat dinding meru atau pendapa kecil tempat sembahyang pemuka agama atau pemangku dan meletakkan sesaji.
Aneka makanan sesaji itu akan didoakan pemangku. Aroma ayam yang dipanggang merebak di sekitar aneka bungkusan kain itu. “Isinya ayam panggang, nasi tumpeng, sayur, kerupuk, rempeyek,” kata salah seorang peserta upacara.
Kemarin memang hari istimewa bagi umat Hindu yaitu Hari Raya Galungan. Di tengah aroma dupa yang merebak umat Hindu yang duduk di pelataran mengalunkan aneka kidung doa.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
PELAYANAN PEMERINTAHAN: Berada di Tanah Pribadi, Kantor Desa Terancam Dibongkar
Bangunan Kantor Desa Karangduren, Kebonarum, Klaten, terancam digusur. Hal itu lantaran bangunan tersebut berada di tanah milik warga. Proses tukar guling tanah desa dengan tanah milik warga itu terhambat ketiadaan bukti tertulis perjanjian penggunaan tanah pribadi itu untuk kantor desa dan penggunaan tanah kas desa oleh si pemilik tanah sebagai kompensasi.
Kepala Desa Karangduren, Moh. Marsum, mengatakan bangunan kantor desa berdiri di tanah milik salah satu warga desa seluas 2.600 meter persegi. Kantor desa dibangun sekitar 1975. Sebagai pengganti, pemilik tanah diberikan hak mengelola tanah kas desa seluas 3.000 meter persegi.
Beberapa tahun terakhir, pemilik berniat meminta kembali tanah digunakan untuk kantor desa. Dari hasil pembicaraan, pemilik bersedia menukar guling tanah dengan tanah kas desa. “Kalau secara harga tanah pengganti itu jauh lebih murah. Tetapi, pemilik bersikap kooperatif dan bersedia tukar guling atas tanah miliknya. Sudah tanda tangan berkas pernyataan,” ujar Marsum saat ditemui di kantornya, Rabu (10/2).
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com