News
Kamis, 11 Februari 2016 - 19:55 WIB

Pesawat Garuda Indonesia-Lion Air Disebut "Nyaris Bertabrakan" di Bali, Ini Penjelasannya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat terbang (Dok/JIBI/Bisnis)

Pesawat Garuda Indonesia dan Lion Air disebut “nyaris bertabrakan”, padahal aslinya berada di ketinggian yang berbeda.

Solopos.com, JAKARTA — Posisi dua pesawat yang berdekatan saat hendak mendekati Bandara Ngurah Rai, Kamis (11/2/2016), membuat heboh. Karena saling berdekatan, pesawat Garuda Indonesia GA 340 Surabaya-Denpasar dan Lion Air JT 960 Bandung-Denpasar itu disebut-sebut “hampir bertabrakan” di langit.

Advertisement

Lion Air JT 960 akhirnya mendarat di Bandara Ngurah Rai pada pukul 14.03 WIB (15.03 WIT). Namun, Pesawat Garuda Indonesia GA 340 akhirnya kembali ke Bandara Juanda Surabaya setelah berputar-putar di barat laut Bandara Ngurah Rai. Dari Surabaya, pesawat kembali lagi ke Denpasar.

Pantauan Solopos.com dari Flightradar24.com menunjukkan kedua pesawat itu memang sempat melintasi titik yang berdekatan, namun berbeda ketinggian. Pada pukul 06.38 UTC (14.38 WIT), Lion Air JT 960 terpantau berada di sebelah barat laut Negara, atau tepat di sebelah selatan Selat Bali, dengan ketinggian 14.575 kaki. Pada saat yang sama, GA 340 berputar-putar di selatan Negara dengan ketinggian 14.000 kaki.

Posisi Garuda Indonesia GA 340 Surabaya-Denpasar (Istimewa/Flightradar24.com)

Advertisement

Posisi Lion Air JT 960 Bandung-Denpasar (Istimewa/Flightradar24.com)

Mengenai kejadian ini, Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono menyatakan kedua pesawat tersebut tidak nyaris bertabrakan. “Enggak nyaris tabrakan, itu pesawat dua-duanya holding dalam rangka mau turun [ke Bandara Ngurah Rai Denpasar]. Kemarin ada cuaca buruk kemudian antrean panjang. Lion di 16 ribu feet, Garuda di 17.000 feet,” ujar Wisnu, Kamis (11/2/2016), dikutip Solopos.com dari Detik.

Menurut Wisnu, holding Lion di 16.000 kaki dan Garuda di 17.000 feet pasti terlihat dekat sekali. Namun jarak 1.000 feet tersebut masih termasuk standar internasional. “Yang Lion putar ke kiri, Garuda putar ke kanan. Jadi ada satu titik pesawat kayak ketemu padahal beda 1.000 feet,” katanya.

Advertisement

Kemudian, lanjutnya, Lion diturunkan ke 15.000 kaki dan Garuda diturunkan ke 16.000 kaki. Nah dalam proses turun itu jaraknya 1.000 feet.

“Jadi ada penumpang yang merasa ini nyaris tabrakan. Sementara memang kalau kurang 1.000 feet alarm bunyi, karena minimum jaraknya 1.000 feet. Kemarin itu selisihnya 700 feet. 700 Feet masih sekitar 200 meter,” kata Wisnu.

Wisnu memastikan kejadian kemarin tidak mengganggu penumpang. Meski demikian pihaknya akan menginvestigasi apakah Lion yang lambat turun atau Garuda yang cepat turun. “Kita sudah evaluasi ternyata aman. Ke depannya kita akan lakukan perbaikan-perbaikan supaya lebih nyaman tapi kemarin masih batas aman,” ucap Wisnu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif