Jogja
Kamis, 11 Februari 2016 - 07:40 WIB

KESEHATAN JIWA : Bimbing Pasien Ganguan Jiwa, Pemkab Maksimalkan Peran Puskesmas

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (Thinkstock)

Dari 18 kecamatan di Gunung Kidul, Kecamatan Rongkop masuk kategori tinggi.

 

Advertisement

 

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memaksimalkan peran puskesmas untuk mengantisipasi gangguan jiwa dengan memberikan bimbingan konseling.

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memaksimalkan peran puskesmas untuk mengantisipasi gangguan jiwa dengan memberikan bimbingan konseling.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunung Kidul Dewi Irawati di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan upaya untuk menekan gangguan jiwa terus dilakukan oleh Dinkes, salah satunya dengan sosialisasi di wilayah yang memiliki warga mengalami gangguan kejiwaan.

“Dari 18 kecamatan di Gunung Kidul, Kecamatan Rongkop masuk kategori tinggi, namun bukan berarti tidak ada di tempat lainnya,” kata Dewi seperti dikutip Antara, Rabu (10/2/2016).

Advertisement

“Model pendampingan yang dilakukan perawat untuk pendampingan desa ramah jiwa,” katanya.

Dewi mengatakan pihaknya terus melakukan peningkatan pengetahuan bagi paramedis, agar pengetahuan meningkat dalam pendampingan pada masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan.

“Kami terus meningkatkan SDM paramedis, salah satunya untuk mengikuti pelatihan di RSU Gracia,” katanya.

Advertisement

Selain itu, pihaknya rutin menggelar diklat penananganan gangguan kejiwaan yang melibatkan narasumber dari RSU Gracia, Sleman. “Kami juga terus melakukan sosialisasi kepada warga,” kata Dewi.

Ia mengatakan masyarakat bila menemukan pasien gangguan jiwa yang sudah sembuh, sebaiknya memberikan dukungan moral dan mental.

“Jangan sampai dikucilkan, lingkungan sekitar memiliki peran yang penting, agar mantan penderita gangguan jiwa bisa hidup dengan tenang dan merasa menjadi bagian masyarakat karena penderita gangguan jiwa rentan kambuh,” kata dia.

Advertisement

Camat Rongkop R. Asis Budiarto mengakui fenomena miris itu. Dia mengatakan, berdasarkan data, wilayah penyumbang terbesar jumlah orang sakit jiwa ada di Desa Petir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif