Jateng
Kamis, 11 Februari 2016 - 17:50 WIB

JALAN RUSAK : Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Ruas Jalan Jateng Selatan Rusak

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ruas Wonogiri-Purwantoro (JIBI/Solopos/Dok)

Jalan rusak terjadi di sejumlah jalur selatan Jateng menyusul tingginya curah hujan.

Semarangpos.com, CILACAP – Sejumlah ruas jalan nasional maupun provinsi di Jawa Tengah bagian selatan mengalami kerusakan akibat tingginya curah hujan di wilayah itu.

Advertisement

Dari pantauan Antara di sepanjang jalur Purwokerto hingga Cilacap, Kamis (11/2/2016), jalan berlubang ditemukan di ruas Purwokerto-Rawalo yang merupakan ruas jalan provinsi, yakni di Kedungrandu, Notog, dan Tambaknegara (sekitar Bendung Gerak Serayu).

Bahkan, kerusakan atau jalan berlubang di sekitar Bendung Gerak Serayu terlihat cukup parah karena tidak hanya di pinggiran tetapi juga bagian tengah ruas jalan sehingga menyulitkan pengendara sepeda motor.

Advertisement

Bahkan, kerusakan atau jalan berlubang di sekitar Bendung Gerak Serayu terlihat cukup parah karena tidak hanya di pinggiran tetapi juga bagian tengah ruas jalan sehingga menyulitkan pengendara sepeda motor.

Sementara di Notog banyak terdapat genangan air meskipun sebagian jalan yang berlubang telah ditambal.

Selain di ruas jalan Purwokerto-Rawalo, lubang juga banyak ditemui di ruas jalan nasional antara Rawalo dan Wangon yang merupakan bagian dari jalur selatan Jateng.

Advertisement

“Saya maupun pengendara sepeda motor lainnya tentunya sangat kesulitan menghindari lubang-lubang di jalan terutama saat hujan pada malam hari karena lubangnya tidak terlihat. Apalagi kalau di depan kami ada kendaraan roda empat atau lebih terutama truk yang berukuran besar,” katanya.

Ia mengharapkan pemerintah melalui instansi terkait untuk segera memperbaiki jalan berlubang itu sebelum mengakibatkan terjadinya korban jiwa.

Terkait kondisi tersebut, Kepala Balai Pelaksana Teknis (BPT) Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Wilayah Cilacap Effendy Nugroho mengatakan bahwa perbaikan atau penambalan jalan berlubang rutin dilakukan.

Advertisement

Akan tetapi dengan adanya sistem baru, kata dia, kegiatan rutin berupa penambalan jalan berlubang itu tidak lagi dilakukan oleh BPT maupun pejabat pembuat komitmen (PPK) yang bertanggung jawab di masing-masing ruas jalan melainkan dikontrakkan kepada rekanan.

“Sekarang kegiatan rutin dilakukan oleh kontraktor [rekanan] sehingga kami tidak bisa melakukannya sendiri. Dengan demikian kalau kontraktornya lambat, kami harus terus mengejar mereka agar segera melakukan kegiatan rutin berupa penambalan,” katanya.

Kendati terus berupaya agar ruas jalan di wilayah BPT Bina Marga Cilacap bebas dari lubang, dia mengakui bahwa upaya penambalan terkendala oleh tingginya curah hujan sehingga jalan sering kali kembali berlubang setelah ditambal.

Advertisement

“Namun pada prinsipnya, kami akan terus berupaya agar jalan bebas dari lubang,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif