Jateng
Kamis, 11 Februari 2016 - 16:50 WIB

HARI KASIH SAYANG : Meski Pemintaan Lesu, Pedagang Bunga Tetap Naikkan Harga

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penjual bunga di kawasan Kalisari, Jalan Dr Sutomo, Noor Ari, tengah melayani pembeli, Kamis (11/2/2016). Penjualan bunga di kawasan Kalisari masih belum semarak meskipun Hari Valentine kian dekat. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Hari Kasih Sayang atau Valentine Day diperingati setiap hari tanggal 14 Februari.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pasar bunga mawar di kawasan Kalisari, Jalan Dr Sutomo, Semarang, hingga Kamis (11/2/2016), masih lesu. Meski demikian, kondisi itu tak membuat para pedagang bunga di kawasan Pasar Kembang Kota Semarang itu pesimistis menghadapi perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine Day yang akan jatuh pada Minggu (14/2/2016) nanti.

Advertisement

Hampir semua pedagang di kawasan Kalisari justru bersiap-siap menaikan harga pasaran bunga mawarnya. Satu tangkai bunga mawar yang pada hari biasa dibanderol Rp5.000, jelang Hari Valentine akan mereka naikan menjadi Rp10.000 per tangkai.

“Rencana mulai besok [Jumat (12/2/2016)] harga satu tangkai bunganya akan kami naikkan. Kalau beli hari ini [Kamis] satu tangkai bunga mawarnya masih kami hargai Rp5.000, tapi besok sudah naik dua kali lipat,” ujar pemilik Toko Bunga Segar, Noor Ari, saat dijumpai Semarangpos.com, di kiosnya yang terletak di Kalisari, Kamis.

Noor tidak sendiri menaikan harga dagangannya. Pedagang bunga lainnya di kawasan itu, Ida mengaku melakukan kebijakan serupa.

Advertisement

“Soalnya besok sudah mendekati Hari Valentine. Jadi kemungkinan banyak yang mencari. Jadi wajar kalau harganya kami naikkan,” imbuh Ida.

Kendati demikian, baik Noor Ari maupun Ida mengaku pasaran bunga mawar tahun ini diprediksi tak sesemarak tahun lalu. Kondisi ini tak lain masih lesunya pasaran bunga mawar meskipun Hari Valentine tinggal beberapa hari lagi.

“Kalau dulu sepekan sebelum Valentine sudah ramai yang pesan atau beli. Tapi, kali ini sepi. Mungkin karena perayaan Hari Valentine kali ini terjadi setelah perayaan Tahun Baru Imlek. Kalau tahun lalu kan Valentine duluan baru Imlek,” imbuh Ida.

Advertisement

Senada juga diungkapkan Sri Ningsih, pemilik toko bunga, Manggar Florist. Sri mengaku tahun lalu sepekan jelang Valentine bisa menjual puluhan bunga per harinya.

“Tapi sekarang agak sepi. Tahun lalu saya bisa jual 1.500 tangkai bunga, kini baru laku 300-an [tangkai],” beber Sri.

Berbagai jenis bunga, mulai dari mawar, lili, dan lain sebagainya memang acap dicari pembeli saat perayaan hari valentine. Fenomena ini tak lain karena bunga dianggap sebagai salah satu benda untuk menggambarkan rasa sayang kepada seseorang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif