Soloraya
Kamis, 11 Februari 2016 - 15:55 WIB

BANJIR SUKOHARJO : Ratusan Rumah di Kecamatan Grogol dan Mojolaban Terendam Banjir

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelajar berjalan kaki melewati jalan perkampungan di Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban yang tergenang air akibat luapan air Sungai Bengawan Solo, Kamis (11/2/2016). Sementara warga lainnya terpaksa menuntun sepeda lantaran tingginya genangan air yang merendam jalan perkampungan. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Banjir Sukoharjo, ratusan rumah di empat desa di Kecamatan Grogol terendam air Sungai Bengawan Solo.

Solopos.com, SUKOHARJO–Ratusan unit rumah penduduk di empat desa di Kecamatan Grogol dan Kecamatan Mojolaban terendam banjir akibat meluapnya air Sungai Bengawan Solo, Kamis (11/2/2016). Sebagian korban banjir masih bertahan di rumahnya masing-masing sambil menunggu banjir surut.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Kamis, hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan air Sungai Bengawan Solo meluap dan merendam rumah penduduk. Luapan air sungai mulai menggenangi rumah penduduk pada Rabu (10/2/2016) malam. Terdapat empat desa yang dilanda banjir yakni Desa Tegalmade, Desa Laban, dan Desa Gadingan di Kecamatan Mojolaban. Rumah penduduk yang terendam banjir di Kecamatan Mojolaban berjumlah lebih dari 70 unit. Selain itu, banjir juga merendam puluhan rumah penduduk di Dusun Nusupan, Desa Kadokan, Kecamatan Grogol.

Ketinggian air bahkan hingga paha orang dewasa. Sebagian warga langsung mengungsi ke rumah tetangga terdekat. Sebagian warga lainnya mengungsi ke tenda darurat yang dipasang di lahan kosong. Wilayah tersebut merupakan daerah langganan banjir di bantaran Sungai Bengawan Solo.

Ketua RT 01, Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Sukir, mengatakan air sungai meluap dan menggenangi rumah penduduk mulai pukul 22.00 WIB. Ketinggian air kian bertambah setiap jam hingga dini hari. Tak ayal, para ibu-ibu dan anak-anak terpaksa mengungsi ke rumah tetangga terdekat yang tidak terendam banjir. “Saya dan bapak-bapak tidak tidur semalam suntuk. Kami melakukan ronda berkeliling di lokasi banjir. Jumlah rumah penduduk yang terendam banjir sekitar 40 unit,” kata dia, saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Kamis.

Advertisement

Dusun Kesongo, Desa Tegalmade merupakan salah satu daerah langganan banjir di Sukoharjo. Apabila terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi selama lebih dari lima jam dipastikan air sungai meluap dan merendam rumah penduduk. Dia dan warga setempat lainnya sudah terbiasa dengan luapan air sungai yang masuk ke dalam rumah. “Saya tidak kaget karena sudah biasa dengan banjir,” ucap dia.

Biasanya, banjir yang menggenani rumah penduduk bakal surut perlahan-lahan. Namun, apabila curah hujan tinggi maka dipastikan luapan air sungai yang merendam rumah penduduk bakal meluas. Sukir mengaku telah mengajukan permintaan pompa air ke instansi terkait yang digunakan untuk menyedot air sungai yang meluap ke rumah penduduk. Namun, hingga sekarang permintaan tersebut belum terealisasi.

“Sekarang saya mengajukan lagi saat kegiatan musyawarah perencanaan dan pembangunan desa (musrenbangdes). Impian kami hanya satu terbebas dari banjir,” papar dia.

Advertisement

Ditemui terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Suprapto, mengatakan para sukarelawan disebar di beberapa lokasi banjir. Mereka bertugas mengevakuasi korban banjir khusunya para lansia dan anak-anak. Bantuan logistik berupa makanan segera disalurkan kepada korban banjir. Selain itu, dia juga telah menyiapkan sarana dan prasarana seperti perahu karet untuk mengevakuasi para korban banjir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif