Jateng
Kamis, 11 Februari 2016 - 22:50 WIB

ANTISIPASI BANJIR : Tangkal Rob Pesisir Utara Demak, Pemprov Bangun Sabuk Pantai

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir (JIBI/Bisnis/Dok.)

Antisipasi banjir rob di pesisir utara Demak, Pemprov bakal membangun sabuk pantai.

Semarangpos.com, DEMAK – Naiknya batas air laut yang diiringi penurunan permukaan tanah di sejumlah wilayah pesisir utara Demak, membuat perumahan warga yang berada di kawasan tersebut selalu terkena banjir rob. Tak sedikit bangunan yang terendam hingga 15 tahun lebih, tanpa ada perbaikan infrastruktur.

Advertisement

Mengetahui kondisi tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang meninjau Desa Sriwulan, Rabu (10/2/2016) menginstruksikan agar paradigma bantuan yang diberikan diubah. Sebab, kalau hanya dibantu dengan diurug dan ditimbun, persoalan banjir tidak akan selesai.

“Makanya 2016 kami menyiapkan Detail Engineering Design [DED] untuk mengatasi rob. Pada 2017 nanti mulai kita kerjakan,” kata orang nomor satu di Jawa Tengah itu seperti dilansir jatengprov.go.id, Kamis (11/2/2016).

Secara teknis, Ganjar menjelaskan, hal utama yang harus dikerjakan adalah cara menahan agar air laut tidak masuk ke daratan. Untuk menahan abrasi gelombang air laut, dia berpendapat, idealnya dengan sabuk pantai atau seawall sepanjang 15 kilometer melewati garis pantai pesisir utara Demak.

Advertisement

Setelah air laut turun, langkah selanjutnya adalah melakukan reklamasi pantai dan melebarkan kawasan yang terkena abrasi. Sementara, untuk membantu warga miskin yang ada di sekitar kawasan tersebut, pemerintah akan melakukan intervensi dengan memberikan bantuan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) atau membantu anak-anak dari keluarga miskin untuk tetap bisa sekolah.

Lurah Desa Sriwulan, Zamroni saat berdialog dengan Gubernur mengatakan warga sebenarnya sudah diimbau untuk pindah ke tempat yang lebih baik. Namun mereka enggan dengan alasan sudah puluhan tahun tinggal di Sriwulan dan merasa betah.

“Bahkan pernah ada yang sudah pindah namun akhirnya kembali lagi kesini lantaran tidak kerasan di tempat yang baru,” kata Zamroni.

Advertisement

Lebih lanjut Zamroni menjelaskan, di wilayah kelurahannya terdapat 4.500 kepala keluarga dengan total warga sebanyak 15.000 penduduk. Mereka rata-rata berada di bawah garis kemiskinan dengan mayoritas pekerjaan adalah nelayan dan buruh serabutan.

Dalam roadshow tersebut, selain meninjau daerah yang terdampak banjir rob di Desa Sriwulan, Gubernur Ganjar Pranowo juga meninjau hasil kegiatan pembangunan rumah panggung (RTLH) di Kawasan Rehabilitasi Pesisir Desa Timbulsloko yang masih berada di kecamatan Sayung, Demak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif