Soloraya
Rabu, 10 Februari 2016 - 22:55 WIB

TAMAN SATWA TARU JURUG : Jerapah akan Jadi Ikon Baru

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Masterplan revitalisasi TSTJ. (Chrisna Chanis Cara/JIBI/Solopos)

Taman Satwa Taru Jurug, manajemen TSTJ akan mendatangkan jerapah dan sejumlah hewan primata.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah satwa baru akan didatangkan seiring rencana revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) oleh pemerintah pusat. Hewan jerapah dan beberapa jenis primata disebut-sebut akan menjadi ikon baru objek wisata kesayangan wong Solo itu.

Advertisement

Direktur Utama TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, mengaku membidik jerapah sebagai koleksi baru kebun binatang (bonbin). Menurut Bimo, kehadiran jerapah akan membawa daya tarik tersendiri bagi bonbin yang berdiri 1878 tersebut.

“Di Jawa Tengah dan Jogjakarta, belum ada bonbin yang memiliki jerapah. Hewan ini bisa menjadi unggulan TSTJ,” ujar Bimo saat ditemui wartawan seusai pemaparan masterplan revitalisasi TSTJ di Gedung DPRD, Rabu (10/2/2016).

Bimo mengatakan beberapa jenis primata juga akan didatangkan dalam proyek revitalisasi senilai Rp140 miliar tersebut. Nantinya hewan primata akan memiliki zonasi tersendiri yang berupa pulau-pulau di tengah bonbin.

Advertisement

“Kami juga bakal memerkaya koleksi burung dan memerbaiki kubahnya,” kata dia.

Menurut Bimo, penyusunan masterplan pengembangan TSTJ kini sudah memasuki tahap final. Pihaknya mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi tenggat hingga bulan ini untuk penyerahan dokumen tersebut. Program revitalisasi TSTJ merupakan pilot project pengembangan bonbin yang diinisiasi Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI). Selain Solo, proyek percontohan menyasar bonbin di Bukittinggi, Sumatra Barat.

“Kebutuhan revitalisasi sudah dihitung sebesar Rp140 miliar, itu standar kebun binatang di Singapura. Mangga Presiden mau menyetujui berapa.”

Advertisement

Bimo menambahkan pengembangan TSTJ akan meliputi konservasi flora-fauna, penambahan wahana baru hingga penambahan dan perbaikan kandang satwa. Pihaknya optimistis jumlah pengunjung Jurug akan meningkat signifikan setelah revitalisasi.

“Nyawa kebun binatang ada di koleksi satwanya. Kalau itu sudah dibenahi, otomatis PAD (pendapatan asli daerah) mengikuti.”
Ketua Komisi III DPRD, Honda Hendarto, menilai masterplan yang disampaikan sudah sesuai dengan upaya pengembangan konservasi dan rekreasi di TSTJ. Pihaknya mendorong tahapan revitalisasi dapat dimulai tahun ini. “Pemkot siap mem-back up dengan memberi dana penyertaan modal di APBD Perubahan,” ujarnya.

Honda mengatakan kondisi Jurug yang kurang tertata membuat warga Solo memilih ke objek wisata di luar kota. “Mau keceh di waterboom saja harus ke luar kota. Padahal Jurug sangat potensial untuk pengembangan wahana itu,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif