Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.
Solopos.com, SOLO – Seorang bocah berusia 4,5 tahun asal Desa Sekarjati RT 003/RW 003 Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Azzam Syafa Alzena, terbaring di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi Solo dalam kondisi kritis.
Kabar ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Rabu (10/2/2016). Kabar lain, tim gabungan merazia truk bermuatan hasil tambang ilegal di jalur Selo-Solo-Borobudur (SSB), Selasa (9/2/2016).
Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Rabu, 10 Februari 2016;
Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Rabu, 10 Februari 2016;
PENERTIBAN ANGKUTAN: Truk Tambang Ilegal Diburu
Tim gabungan merazia truk bermuatan hasil tambang ilegal di jalur Selo-Solo-Borobudur (SSB), Selasa (9/2).
Di lokasi tersebut petugas hanya mendapati sepuluhan truk yang melintas dan hanya menindak sekitar tiga truk. Upaya petugas mendapat perlawanan dari para sopir truk karena mereka yang terjaring razia lantas memberi tahu rekan-rekan mereka yang masih berada di wilayah lain.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
GANGGUAN KESEHATAN: Idap Kanker, Bocah Balita Alami Perdarahan
Seorang bocah berusia 4,5 tahun asal Desa Sekarjati RT 003/RW 003 Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Azzam Syafa Alzena, terbaring di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi Solo dalam kondisi kritis. Anak malang dari keluarga tak mampu tersebut kini hanya berharap keajaiban untuk kesembuhan penyakitnya, yakni leukemia atau kanker darah sejak tiga bulan lalu.
Saat Espos menjenguk Azzam di ruangan Melati II Kamar No.9 RSUD dr. Moewardi, Selasa (9/2), kondisi putra pasangan Miftahun Rahman, 36, dan Tri Lestari, 30, tersebut memprihatinkan.
Kedua mata Azzam bengkak dan mengeluarkan air mata darah. Ibunya harus selalu siap dengan kertas tisu untuk membasuh darah yang mengalir dari kelopak matanya. Tak hanya itu, saluran pencernaan dan gusinya juga mengeluarkan darah. Putra sulung dari dua bersaudara itu juga tak henti menangis sambil merintih kesakitan lantaran tak kuat menahan rasa sakit.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com
PERINGATAN HARI PERS: ”Manusia Koran” dan Balap Bakiak Akrabkan Pers dan Masyarakat
Fika, 12, berjalan kaki di pinggir Jl. Ir. Soekarno. Dia memakai kostum yang terbuat dari bahan kertas koran. Seluruh tubuhnya tertutupi kertas koran yang dijahit rapi menjadi baju dan rok. Dia berjalan kaki beriringan bersama beberapa siswa SDN Tambakboyo 3, Kecamatan Tawangsari.
Pagi itu, Selasa (9/2), Fika dan teman sekolahnya bersama sejumlah pengasong koran di Sukoharjo membagi-bagikan koran kepada para pengguna kendaraan bermotor di Simpang Empat The Park, Solo Baru.
Selain pelajar dan pengasong koran, berbagai elemen pemuda turun ke jalan untuk memperingati Hari Pers Nasional (HPN) di kawasan Solo Baru. Tak lupa, mereka membawa nasi tumpeng sebagai simbol apresiasi atas kinerja para pekerja media.
“Tanpa ada wartawan, masyarakat tak bisa mengikuti informasi teraktual dan akurat,” kata Fika saat ditemui Espos.
Baca selengkapnya: epaper.solopos.com