News
Rabu, 10 Februari 2016 - 16:30 WIB

KURS RUPIAH : Sempat Terkuat Sejak Oktober 2015, Rupiah Ditutup Melejit 157 Poin

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menghitung Uang Pecahan Rp100.000 (Dok/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah hari ini melejit dan sempat berada di posisi terkuat sejak 9 Oktober 2015.

Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah perkasa hari ini dan sempat berada di posisi terkuat sejak Oktober 2015. Dalam perdagangan Rabu (10/2/2016), rupiah ditutup di posisi Rp13.455/dolar AS atau melejit 157 poin (1,15%). Hal ini seiring ekonomi AS yang masih di bawah tekanan dan rendahnya suku bunga Bank of Japan yang membuat aliran investasi masuk Indonesia.

Advertisement

Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Rabu (10/2/2016), rupiah melemah 11 poin atau 0,08% ke Rp13.623/dolar AS dan sebelumnya pada Selasa (9/2/2016) ditutup melemah 15 poin atau 0,11% ke Rp13.612 per dolar AS. Pasar uang saat ini menantikan pandangan Gubernur Federal Reserve Janet Yellen yang akan menyampaikan pandangannya atas situasi ekonomi di depan Kongres pada Rabu waktu AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan dolar AS masih berada di bawah tekanan menantikan petunjuk dari Janet Yellen mengenai arah kebijakan selanjutnya terkait kenaikan suku bunga acuannya.

“Dolar AS telah melemah terhadap sebagian besar mata uang dunia dalam beberapa hari terakhir ini, sebagian pelaku pasar uang menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga oleh The Fed tahun ini menjadi 30%,” papar Ariston seperti dikutip Antara, Rabu.

Advertisement

Kalangan analis, lanjut dia, juga mulai memperhitungkan prospek bank sentral Amerika Serikat yang akan mengikuti langkah bank sentral Eropa dan Jepang dalam mengadopsi tingkat suku bunga negatif jika perekonomian terus memburuk. “Saat pasar pesimistis terhadap kenaikan suku bunga AS, maka potensi mata uang di negara-negara berkembang berpotensi bergerak positif,” katanya.

Rupiah melejit ke posisi terkuat sejak Oktober 2015, di saat pasar berspekulasi Indonesia bakal menjadi negara primadona yang akan dimasuki investor asing setelah bank sentral Jepang (Bank of Japan) menetapkan suku bunga negatif.

Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung, mengatakan Bank Indonesia juga melihat ruang untuk pelonggaran moneter, dan pertumbuhan ekonomi diprediksi bisa lebih tinggi pada 2016 setelah diperoleh angka di atas perkiraan di kuartal IV/2015.

Advertisement

Rupiah menguat 1,57% atau 214 poin ke Rp 13.398/dolar AS pada pukul 12.54 WIB. Posisi ini merupakan level terkuat sejak 9 Oktober 2015 yang berada di posisi Rp13.412/dolar AS. “Setelah bearish, pasar melihat kinerja jauh lebih baik secara fundamental,” kata Wai Ho Leong, Ekonom Regional Senior Barclays Plc.

“Pembukaan kembali sejumlah pasar Asia setelah libur Imlek, pasar akan melihat peningkatan pembelian aset Indonesia,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif