Sport
Rabu, 10 Februari 2016 - 09:25 WIB

KOMPETISI INTERNAL PERSIS SOLO : Tim Belum Sepakati Regulasi, Kompetisi Mundur Lagi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kompetisi Internal Persis Solo harus diundur kembali.

Solopos.com, SOLO – Kompetisi Internal Asosiasi Kota (Askot) PSSI Solo terancam kembali ditunda hingga Maret 2016 mendatang karena sebagian tim belum menyepakati regulasi yang ditetapkan panitia.

Advertisement

Awalnya, Askot berencana menggulirkan kembali kompetisi yang sempat mandek selama beberapa tahun itu pada Januari 2016 lalu. Rencana penyelenggaraan kompetisi internal lantas ditunda hingga Februari 2016 karena berbagai kendala. Namun, kini, kompetisi kembali terancam mundur.

“Berdasarkan hasil pertemuan dengan seluruh tim-tim internal pekan lalu, kemungkinan Maret nanti kompetisi internal baru dimulai. Askot memberi aturan, tapi ada beberapa aturan yang belum disepakti mayoritas tim internal,” kata manajer PS Jupiter, Herry Prasetyo, saat berbincang dengan Solopos.com, di Stadion Sriwedari, Solo, Senin (8/2/2016).

Herry mengaku sebagian besar tim internal keberatan dengan keinginan Askot memberlakukan batasan usia pemain. Dalam aturan yang disosialisasikan Januari 2016 lalu, Askot menyatakan tim Divisi I harus diikuti pemain dengan usia maksimal 23 tahun, sedangkan Divisi II berusia maksimal 21 tahun. Masing-masing tim juga diberi kesempatan memasukkan lima pemain.

Advertisement

“Tapi dalam pertemuan kedua, Senin [1/2/2016] pekan lalu, aturan batasan usia diubah. Baik tim Divisi I atau pun Divisi II diikuti pemain dengan usia maksimal 23 tahun. Kami lebih sepakat dengan aturan pertama, yakni Divisi I dengan usia maksimal 23, sedangkan Divisi II usia maksimalnya 21, ditambah lima pemain senior,” jelas Herry.

Selain persoalan batasan usia pemain, sambung Herry, tim-tim internal juga keberatan jika kompetisi digelar dengan sistem kandang dan tandang. Mereka khawatir bakal terbenani secara finansial jika harus menanggung biaya pertandingan di kandang.

“Askot mengatakan hanya akan menanggung biaya wasit dan ofisial pertandingan, sedangkan biaya lain dibebankan kepada tim. Tentu saja kami keberatan karena finansial tim internal kan tidak terlalu kuat meski sebagian besar tim memang memiliki lapangan sendiri. Kami lebih sepakat kompetisi digelar dengan sistem home tournament, seperti 2013 lalu,” tutur dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif