Jogja
Rabu, 10 Februari 2016 - 07:20 WIB

KENAKALAN PELAJAR : Polsek Sleman Siaga Tawuran

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Hengky Irawan/Harian Jogja)

Kenakalan pelajar terus ditekan.

Harianjogja.com, SLEMAN – Polsek Sleman selalu bersiaga untuk mengantisipasi karena wilayah tersebut rawan tawuran pelajar. Polisi juga melakukan pencegahan melalui deklarasi antitawuran di sejumlah sekolah.

Advertisement

Kapolsek Sleman Kompol Teguh Sumartoyo mengakui, Sleman termasuk sentral wilayah yang biasanya kerap menjadi ajang tawuran pelajar. Beberapa kali pihaknya mengamankan pelajar dari kecamatan lain yang melakukan tawuran di Sleman, tidak hanya pelajar SMA namun juga SMP. Oleh sebab itu pihaknya mengagendakan penanganan tawuran ini secara serius terutama dengan melakukan pencegahan.

Pihaknya telah menggelar deklarasi anti tawuran di SMP 1 Sleman pekan lalu. Gerakan itu diharapkan dapat memicu semangat pelajar di Kecamatan Sleman agar tidak mudah terprovokasi untuk tawur.

“Sleman ini sentral wilayah jadi pencegahan harus kita mulai dari sini,” ungkapnya, Selasa (9/2/2016).

Advertisement

Selain itu, pihaknya juga mulai menggelar upacara rutin bersama sembilan sekolah di Sleman. Pelaksanaan upacara diikuti oleh petugas Polsek Sleman sekaligus melakukan melakukan pembinaan. Selain itu melakukan diskusi antar kelompok pelajar untuk menampung keluhan mereka terutama berkaitan dengan benih-benih yang berpotensi menimbulkan tawuran.

“Kita harus menampung keluhan mereka untuk diberikan solusi, memecahkan masalah mereka,” tegasnya.

Pencegahan juga dilakukan dengan melakukan patroli di sejumlah titik rawan tawuran seperti tempat nongkrong pelajar. Serta lokasi titik yang memungkinkan bertemunya pelajar dari dua sekolah yang berlainan. Hari Sabtu, kata dia, kerap menjadi waktu untuk tawuran para pelajar di Sleman sepulang dari sekolah.

Advertisement

Kepala SMP  1 Sleman Nugroho Wahyudi menyambut baik langkah Polsek Sleman dalam mencegah tawuran. Ia menilai dengan adanya ikrar atau deklarasi anti tawuran, siswa nanti akan mengimplementasikan dengan sendirinya. Sehingga angka tawuran bisa ditekan.

“Yang susah dikendalikan saat di luar sekolah. karena pergerakan mereka luas, bahkan ada yang memakai motor,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif