Soloraya
Rabu, 10 Februari 2016 - 22:40 WIB

DEMAM BERDARAH WONOGIRI : Wilayah Endemis DBD di Wonogiri Meluas

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi upaya pencegahan demam berdarah dengan fogging (JIBI/Solopos/Antara/Dedhez Anggara)

Demam berdarah Wonogiri, saat ini ada 10 dari 25 kecamatan di Wonogiri yang dinyatakan sebagai daerah endemis DBD.

Solopos.com, WONOGIRI–Pemerintah Kabupaten Wonogiri memetakan kecamatan berstatus endemis demam berdarah dengue (DBD) pada 2016 meluas. Tiga tahun lalu jumlah kecamatan endemis DBD sebanyak tujuh kecamatan namun tahun ini menjadi 10 kecamatan dari 25 kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Tiga kecamatan baru endemis DBD itu adalah Kecamatan Girimarto, Manyaran dan Eromoko.

Advertisement

Sedangkan jumlah penderita DBD hingga Rabu (10/2/2016) tercatat sebanyak 24 penderita. Jumlah 24 penderita terbagi atas 21 penderita di Januari dan sisanya tiga penderita tercatat di Februari.

“Jumlah penderita DBD hingga hari ini (Rabu) bertambah menjadi 24 penderita sehingga Wonogiri berstatus waspada DBD. Dua penderita di antaranya meninggal dunia yakni penderita DBD di Kecamatan Baturetno dan Kecamatan Pracimantoro,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Bambang Haryadi melalui Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Wonogiri, Supriyo Heriyanto didampingi Kepala Seksi Pengendalian Penyakit, Suhartanto ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu (10/2/2016).

Menurutnya, pencanangan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak se-Kabupaten Wonogiri dijadwalkan dilaksanakan Jumat (19/2/2016) pekan depan. Pencanganan PSN dimaksudkan untuk memutus rantai perkembangbiakan nyamuk aedes aegypty. Supriyo menjelaskan sebelum gerakan PSN serentak dilakukan pihaknya menggiatkan fogging selektif.

Advertisement

Hingga pekan kedua Februari tercatat fogging telah dilaksanakan di 11 lokasi. Ke-11 lokasi itu meliputi Kecamatan Pracimantoro, Selogiri, dan Wuryantoro masing-masing satu lokasi. Kemudian Kecamatan Baturetno dan Manyaran masing-masing dua lokasi serta Kecamatan Wonogiri sebanyak empat lokasi. “Kecamatan Wonogiri terbanyak kegiatan fogging. Masing-masing dua lokasi di Lingkungan Kerdukepik, Kelurahan Giripurwo dan Lingkungan/Kelurahan Wonokarto. Fogging diutamakan di daerah endemis DBD,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif