Soloraya
Rabu, 10 Februari 2016 - 17:55 WIB

BENCANA SOLO : BPBD Solo Tetapkan Siaga Bencana

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Bencana Solo, BPBD Solo menetapkan status siaga bencana.

Solopos.com, SOLO–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo menetapkan status siaga bencana menyusul tingginya curah hujan dan potensi angin kencang yang diprediksi hingga akhir bulan ini.

Advertisement

Sebanyak tiga pos darurat kebencanaan disiapkan Pemkot, yakni di Kotabarat Kecamatan Banjarsari, Pedaringan Kecamatan Jebres, dan di Gading Kecamatan Pasar Kliwon. Selain pos darurat, Pemkot juga menyiapkan logistik,  personel, hingga pemetaan lokasi dapur umum dan tempat pengungsian.

“Kami menetapkan status siaga bencana dikarenakan kondisi cuaca ekstrim yang diperkirakan akan terjadi selama dua pekan ke depan,” kata Ketua Pelaksana Harian (Pelakhar) BPBD Kota Solo, Gatot Sutanto ketika dijumpai wartawan seusai rapat koordinasi Siaga Bencana di Bale Tawangarum, Balai Kota, Rabu (10/2/2016). Kegiatan itu dihadiri Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Perum Jasa Tirta, Sukarelawan, tokoh masyarakat, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

Selain curah hujan yang tinggi, Gatot mengatakan penetapan status siaga bencana juga mempertimbangkan kondisi tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo dari pos pantau Jurug sempat menyentuh 8 meter lebih. Artinya masuk level merah awas banjir. Tak hanya itu, penetapan status sebagai tindak lanjut dari penetapan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Desember lalu.

Advertisement

Gatot mengatakan ada tiga pos darurat yang dibuka untuk menangani segala macam bencana. Yakni, di Kotabarat, Pedaringan dan di Gading. Masing-masing pos itu, nantinya berfungsi sebagai pos komunikasi dan koordinasi penanganan bencana, sekaligus sebagai tempat pengaturan logistik dan personel sukarelawan. Pos darurat ini juga akan digunakan sebagai posko pengungsian bila terjadi bencana.

“Koordinasi terakhir dengan Bakorwil juga menawarkan ruanganya untuk dijadikan pos darurat bencana. Tapi yang sudah kami buka ada tiga pos darurat,” katanya.

Dari sisi logistik, Gatot sudah menyiapkannya. Dia bahkan menilai stok logistik yang ada mencukupi. Stok logistik ini dalam bentuk bahan makanan cepat saji dan awet, seperti mi instan, makanan kaleng, beras, MPASI dan lain sebagainya. Namun jika nantinya dibutuhkan penambahan logistik, BPBD akan meminta tambahan kepada Provinsi. Pemkot juga menyiapkan dana tak terduga yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk penanganan bencana.

Advertisement

Selain logistik, Gatot menambahkan ada ribuan personel sukarelawan yang siap untuk terjun dalam penanganan bencana. Sukarelawan itu berasal dari 17 organisasi sukarelawan di Kota Solo.

“Saat ini kami sedang memetakan potensi yang dimiliki masing-masing sukarelawan. Sebab dalam penanganan bencana ada cluster-clusternya, misalnya dapur umum, medis hingga pengungsian,” kata Gatot.

Kepala BPBD Solo Rahmat Sutomo mengatakan terus berkoordinasi dengan daerah lainnya, seperti Klaten, Wonogiri dan Boyolali. Langkah ini dilakukan untuk memantau ketinggian air sungai yang melintas di wilayah Solo. Rahmat mengimbau seluruh warga Solo terutama yang berada di zina merah rawan bencana banjir untuk meningkatkan kewaspadaan akan ancaman banjir.

Hal ini mengingat sesuai informasi Badan Meteorologi , Klimatologi dan Geofisika (BMKG ) diprediksi puncak curah hujan terjadi pada bulan ini. “Sehingga pada masa kritis ini perlu peningkatan kewaspadaan bagi semua pihak,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif